Profil Naruhito: Kaisar Jepang yang Lakukan Kunjungan ke Indonesia

21 Jun 2023 14:06 WIB

thumbnail-article

Kaisar Jepang ke-126 Naruhito ketika menghadiri konferensi pers di Istana Kerajaan di Tokyo, Jepang pada 15 Juni 2023. Pool via REUTERS/YUICHI YAMAZAKI

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Kaisar Jepang Naruhito dan istrinya, Permaisuri Masako, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Sabtu (17/06/2023), kedatangan keduanya merupakan kunjungan kenegaraan pertama setelah naik takhta pada tahun 2029.

Kaisar Naruhito dan Istri dijadwalkan akan berada di Indonesia selama sepekan hingga tanggal 23 Juni 2023.

Selama di Indonesia, Kaisar Naruhito bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Griya Anggrek, Istana Bogor, Jawa Barat, pada Senin (19/06).

Pertemuan kedua kepala negara tersebut bertepatan dengan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Jepang.

Kunjungan Naruhito ke Indonesia mengikuti jejak sang ayah, Kaisar Akihito, yang melakukan kunjungan ke Indonesia pada 1991.

Selain bertemu Jokowi, Kaisar dan istri akan mengunjungi sejumlah tempat mulai dari Depo MRT Lebak Bulus hingga Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Profil Kaisar Jepang Naruhito

Kaisar Jepang Naruhito resmi menjadi Kaisar Jepang ke-126 pada 1 Mei 2019 menggantikan ayahnya Kaisar Emeritus Akihito setelah turun takhta karena alasan kesehatan.

Kaisar Naruhito dikenal sebagai kaisar modern pertama di Negeri Sakura tersebut, pasalnya ia hidup lebih modern daripada para kaisar sebelumnya, meskipun tumbuh di lingkungan tradisional Jepang.

Naruhito lahir di Tokyo, Jepang pada 23 Februari 1960, ia merupakan putra Akihito Naruhito dan Permaisuri Michiko.

Naruhito bukan anak Akihito satu-satunya. Dia memiliki adik laki-laki bernama Fumihito dan adik bungsunya bernama putri Kuroda.

Saat kakek Naruhito, Hirohito, meninggal dunia dan ayahnya naik takhta pada 1989, Naruhito masih berusia 28 tahun.

Melansir dari Insider, masa muda Kaisar Jepang tersebut dihabiskan di Tokyo, Jepang. berbeda dengan ayah dan kakeknya yang bergelut di dunia kekaisaran sejak kecil.

Naruhito mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi hingga S2. Pada usia 22 tahun Naruhito berhasil meraih gelar sarjana sejarah di universitas bergengsi Jepang, Universitas Gakushuin.

Setelahnya, Naruhito lalu melanjutkan pendidikannya dan mengambil program pascasarjana di Merton College, Oxford University, Inggris jurusan Sejarah Ekonomi.

Tahun 1993 ia menikah dengan Permaisuri Masako yang merupakan wanita dari kalangan biasa dan merupakan wanita karier yang dulunya pegawai Kementerian Luar Negeri Jepang.

Sebelum resmi diangkat menjadi kaisar, Naruhito sering mewakili dan mendampingi ayahnya dalam kegiatan kerajaan, dari situlah ia belajar langsung mengenai pemerintahan Jepang.

Namun, kendati belajar dari sang ayah, Naruhito berani mengambil sikap yang berbeda dengan sang ayah dan berani mengambil keputusan mengenai aktivitas tentara Jepang kepada negara terjajah selama Perang Dunia II.

Diketahui sang ayah, Kaisar Akihito, tidak pernah meminta maaf secara resmi kepada negara-negara terjajah. 

Kaisar Naruhito juga berani mengkritik sikap Jepang yang seolah menutupi kesalah masa lalunya.

“Sama seperti angin baru bertiup di setiap zaman, peran keluarga kekaisaran berubah. Saya ingin dengan kuat meneruskan tradisi yang telah diturunkan sejak zaman kuno, sementara juga mengejar peran ideal yang harus diambil keluarga kekaisaran di masa depan," ujar Naruhito melansir dari Nippon.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER