Mengenal lebih dekat profil Mohammad Mokhber, wakil presiden Iran yang akan menjabat sebagai presiden sementara menggantikan Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19.Mei.2024) siang waktu setempat.
Mengutip dari laman Reuters berdasarkan Konstitusi Iran, apabila presiden meninggal atau tidak mampu saat menjabat, maka wakil presiden pertama akan mengambil alih dan menjalankan fungsi-fungsi presiden hingga pemilihan umum diadakan dalam jangka waktu maksimal 50 hari.
Tidak seperti negara lain, wakil presiden pertama Iran adalah posisi yang ditunjuk bukan posisi yang dipilih. Wakil presiden mengambil alih beberapa kekuasaan perdana menteri setelah posisi tersebut dihapuskan pada tahun 1989. Berikut adalah profil Mokhber.
Profil Mohammad Mokhber
Mohammad Mokhber lahir pada 1 September 1955, ia menjadi wakil Presiden Iran Pertama yang ditunjuk menjadi wakil presiden pada Agustus 2021.
Sebelum diangkat menjadi Wakil Presiden, Mokhber menjabat sebagai Kepala Setad Iran selama 14 tahun, Setad sendiri memiliki nama lengkap Setad Ejraiye Farmane Hazrate Emam atau Markas Besar untuk Menjalankan Perintah Imam.
Organisasi ini didirikan atas perintah pendiri Republik Islam, Ayatullah Ruhollah Khomeini dan berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi Iran.
Menurut investigasi Reuters Setad bertugas mengamanatkan para ajudan untuk menjual dan mengelola properti yang diduga ditinggalkan pada tahun-tahun kacau setelah Revolusi Islam 1979 dan menyalurkan sebagian besar hasilnya untuk amal, diperkirakan organisasi ini mampu menghasilkan puluhan miliar dolar.
Pada masa Pandemi Covid-19 Setad mengembangkan vaksin virus corona Iran, Coviran Barekat. Namun sayangnya keefektifan vaksin tersebut dipertanyakan, dengan banyaknya laporan bahwa orang-orang menderita reaksi medis yang parah setelah disuntik vaksin.
Fakta lainnya yang tidak kalah menarik pada tahun 2010, Uni Eropa memasukkan Mokhber ke dalam daftar individu dan entitas yang dijatuhi sanksi atas dugaan keterlibatannya dalam “aktivitas rudal nuklir atau balistik”.
Dua tahun kemudian, Uni Eropa menghapusnya dari daftar tersebut.
Pada tahun 2013, Departemen Keuangan AS menambahkan Setad dan 37 perusahaan yang diawasinya ke dalam daftar entitas yang terkena sanksi.
Sebagaimana juga dikutip dari Reuters, Mokhber adalah bagian dari tim pejabat Iran yang mengunjungi Moskow, Rusia, pada Oktober lalu dan setuju untuk memasok rudal permukaan-ke-permukaan dan lebih banyak drone ke militer Rusia.
Tim tersebut juga mencakup dua pejabat senior dari Garda Revolusi Iran dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.
Setelah menjabat sebagai Wakil Presiden mendampingi Raisi, Mokhber memiliki kewenangan dalam memberikan keputusan akhir dalam semua masalah negara. Sama seperti halnya Raisi, Mokhber dipandang dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.