30 Mei 2023 16:05 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Rizal Amril
Astronot perempuan pertama dari Arab kini sudah mendarat di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dialah Rayyanah Barnawi, salah seorang astronot asal Arab Saudi yang terlibat misi privat kedua Axiom Space.
Perempuan berusia 33 tahun ini melakukan penerbangan setelah mendapat dukungan dari Kerajaan Arab.
Bahkan ia dibiayai oleh pemerintah Arab Saudi untuk bisa melakukan penerbangan ke ISS menggunakan roket SpaceX Falcon 9 dari Amerika Serikat.
Ia bergabung bersama Ali Al-Qarni, seorang pilot jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Saudi.
Mereka dikomandoi oleh Peggy Whitson, mantan astronot NASA sekaligus direktur penerbangan luar angkasa untuk manusia di Axiom Space.
Lantas, siapa itu Rayyanah Barnawi?
Rayyanah Barnawi lahir pada September 1988 di Jeddah, Arab Saudi. Ia adalah seorang lulusan Ilmu Pengetahuan Biomedis asal University of Otago.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Alfaisal University untuk mempelajari adhesi sel induk kanker payudara.
Barnawi bekerja sebagai teknisi laboratorium penelitian di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh.
Kemudian pada hari Minggu, 21 Mei 2023, Barnawi menjadi astronot perempuan pertama dari Arab yang terbang ke luar angkasa menuju ISS.
Sebelum sampai di ISS, Barnawi sempat merekam sebuah video yang kemudian dibagikan oleh Al Arabiya English.
Di sana terlihat Barnawi menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung perjalanannya, tanpa terkecuali Raja Salman sebagai Raja Arab Saudi.
“Masa depan sangat cerah, dan saya ingin Anda bermimpi besar, percaya pada diri sendiri, dan percaya pada kemanusiaan,” ujar Barnawi dalam rekaman videonya yang diunggah oleh Al Arabiya English pada 22 Mei 2023.
Barnawi berada di ISS bukan tanpa alasan. Diharapkan ia dapat ikut berpartisipasi dalam proyek sains, komunikasi, dan pendidikan di sana sebelum mendarat di Samudera Atlantik atau Teluk Meksiko.
Selama di laboratorium orbit, Barnawi bersama kru yang lain akan menjalani 20 lebih eksperimen sains dan teknologi.
Eksperimen tersebut berkaitan dengan dampak luar angkasa pada kesehatan manusia hingga teknologi penyemaian hujan.
Eksperimen Barnawi ini sebelumnya sudah dikerjakan selama sembilan tahun terakhir. Ia mengerjakan selama masih menjadi teknisi laboratorium penelitian di Program Rekayasa Ulang Sel Punca dan Jaringan Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal di Riyadh.
Barnawi berharap agar apa yang dia lakukan dapat menginspirasi para perempuan di Arab Saudi.
Diketahui bahwa perempuan di Arab Saudi baru mendapatkan hak mengemudi pada tahun 2018. Sebelumnya, para perempuan yang mengemudi harus didampingi oleh wali laki-laki.
KOMENTAR
Latest Comment