Profil Menlu Retno Marsudi yang Walk Out saat Dubes Israel Pidato di PBB

27 Januari 2024 19:01 WIB

Narasi TV

Dokumentasi - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. ANTARA/HO-Kemlu RI/aa.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Rizal Amril

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menjadi perbincangan di kalangan warganet usai dirinya melakukan walk out dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB, Selasa (23/1/2024). 

Retno Marsudi bersama diplomat dari sejumlah negara lain keluar dari ruangan saat Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat, Gilad Erdan, menyampaikan pidatonya. 

Sejak eskalasi konflik Palestina-Israel kembali memanas, Indonesia melalui Menlu Retno Marsudi terus menyatakan dukungan secara aktif kepada warga Gaza dan mengecam pengeboman tiada henti yang dilakukan oleh militer Israel. 

“Saya berada di sini untuk ketiga kalinya bulan ini, bergabung dalam debat Dewan mengenai Palestina untuk menegaskan kembali komitmen teguh Indonesia untuk mendukung Palestina, menyatakan bahwa Indonesia tidak akan berhenti sampai kita melihat kembalinya keadilan dan martabat rakyat Palestina,” kata Retno dalam forum tersebut. 

Seperti apa profil Retno Marsudi yang merupakan Menteri Luar Negeri perempuan pertama di Indonesia?

Latar belakang dan pendidikan Retno Marsudi

Retno Lestari Priansari Marsudi lahir di Semarang, 27 November 1962. Ia merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia dan dilantik pada 27 Oktober 2014. 

Retno mengenyam pendidikan dasar hingga menengah di Semarang sebelum melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, jurusan Hubungan Internasional dan lulus pada 1985.

Selain itu, Retno juga mengambil beberapa program studi lain yaitu "Undang-Undang Uni Eropa" di Haagse Hogeschool di Den Haag dan "Studi Hak Asasi Manusia" di Universitas Oslo.

Retno Marsudi menikah Agus Marsudi, arsitek lulusan Universitas Delft dan Universitas Gadjah Mada. Keduanya dikaruniai dua anak yakni Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.

Karier Retno Marsudi

Setahun usai lulus kuliah, Retno Marsudi lolos seleksi beasiswa dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan langsung direkrut oleh Kemenlu. 

Pada usia 30 tahun, Retno memulai karier sebagai diplomat di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra (1990—1994). Di Australia, Retno mendapatkan tugas untuk berbicara seputar isu pembantaian warga Timor Leste di Santa Cruz, Dili. 

Pada 1997—2001, Retno dikirim ke Belanda sebagai sekretaris bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda. 

Sejak bergabung dengan Kemenlu pada 1986, Retno Marsudi telah bertugas di berbagai pos, yakni:

  • Menteri Luar Negeri, Oktober 2014 - sekarang.
  • Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, 2012 - 2014.
  • Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, 2008 - 2012.
  • Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, 2005 - 2008.
  • Direktur Eropa Barat, 2003-2005.
  • Direktur Kerjasama Intra dan Antar Regional Amerika dan Eropa, 2001-2003.
  • Beliau juga pernah bertugas di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra (1990-1994) dan di Den Haag (1997-2001).

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR