Profil Tri Rismaharini: Eks Wali Kota Surabaya yang Maju Jadi Calon Gubernur Jatim di Pilkada 2024

30 Aug 2024 19:08 WIB

thumbnail-article

Calon Gubernur Jawa Timur dalam Pilkada 2024, Tri Rismaharini, ketika menjabat sebagai Menteri Sosial. (Sumber: Kemensos RI via ANTARA)

Penulis: Rizal Amril

Editor: Margareth Ratih. F

Tri Rismaharini resmi diusung PDIP untuk jadi calon Gubernur Jawa Timur dalam Pilkada serentak 2024. Risma, yang dipasangkan dengan Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans, mendaftarkan diri di KPUD Jawa Timur pada Kamis (29/8/2024) lalu.

Pengusungan Risma dan Gus Hans tersebut didukung oleh tiga partai pendukung, yakni PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.

Risma-Gus Hans nantinya akan melawan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang diusung KIM, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim yang diusung PKB.

Sebagai politisi, Risma memiliki nama yang cukup besar di telinga masyarakat Jawa Timur lantaran kepopulerannya meningkat ketika ia menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Sebelum diusung sebagai calon Gubernur Jawa Timur untuk Pilkada serentak 2024, ia menduduki jabatan sebagai Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju pada 2020 lalu.

Lantas, bagaimana sepak terjang Tri Rismaharini dalam dunia politik?

Profil Tri Rismaharini

Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma lahir di Kediri, Jawa Timur pada 20 November 1961.

Meskipun kini menduduki posisi sebagai Menteri Sosial, namun riwayat pendidikan Risma dekat dengan pembangunan.

Gelar sarjana Risma adalah Ilmu Arsitektur. Ia mendapatkan gelar tersebut ketika lulus dari Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 1987. 

Modal pengetahuan tentang bangunan tersebut membuatnya melanjutkan pendidikan pascasarjana di Manajemen Pembangunan Kota ITS Surabaya. Gelar magister tersebut ia peroleh pada tahun 2002 lalu.

Sementara itu, pada 2015 lalu, ia mendapatkan gelar kehormatan sebagai Doktor Honoris Causa di bidang manajemen pembangunan kota dari almamaternya.

Dari pegawai dinas jadi Wali Kota Surabaya

Setelah menyelesaikan studi sarjana di ITS, Risma tercatat memulai karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya pada dekade 1990-an.

Selama menjadi birokrat Pemkot Surabaya, sejumlah posisi pernah diemban oleh Risma, seperti Kepala Cabang Dinas Pertamanan, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, dan Kepala Kebersihan dan Pertamanan.

Karier Risma sebagai PNS di lingkungan Pemkot Surabaya tersebut ia lakukan hingga 2010. Setelah ia menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya pada tahun itu, ia kemudian maju sebagai calon Wali Kota Surabaya dalam Pilkada Kota Surabaya 2010.

Dalam Pemilu tersebut, Risma, yang diusung oleh PDIP, dipasangkan dengan Bambang Dwi Hartono dan berhasil menang dengan total raihan suara sebesar 38,53 persen.

Pada 2010 tersebut, Risma dilantik sebagai Wali Kota Surabaya periode 2010---2015 dan jadi perempuan pertama yang menyandang posisi tersebut sepanjang sejarah berdirinya kota dengan ikon patung Suro dan Boyo tersebut. 

Posisi Risma sebagai wali kota tersebut terus dia emban hingga 2020 setelah ia kembali memenangkan Pemilu Wali Kota Surabaya 2016. Hal tersebut membuat Risma menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama 10 tahun, yakni untuk periode 2010—2015 dan 2016—2020.

Ketika menjadi Wali Kota Surabaya, nama Risma menjadi populer di dunia politik dalam negeri karena berhasil membuat Surabaya meraih berbagai penghargaan, seperti Piala Adipura Kencana, Adipura Paripurna, dan The 2013 Asian Townscape Award.

Selain itu, persona kepemimpinan Risma yang tegas dan tak segan melakukan sidak di instansi-instansi di bawahnya juga turut membuat namanya populer.

Diangkat jadi menteri

Pasca masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya habis pada 2020, nama Risma masuk dalam bursa politikus nasional.

Ketika Joko Widodo merombak kabinetnya pada tahun tersebut, nama Risma digadang-gadang jadi salah satu orang yang akan ditunjuk oleh Presiden RI ketujuh tersebut untuk mengisi posisi menteri yang lowong.

Benar saja, Risma ditunjuk sebagai Menteri Sosial pada 2020. Ia dipilih untuk menggantikan Juliari Batubara yang terbukti bersalah dalam kasus korupsi dana bansos Covid-19.

Posisi Risma sebagai Menteri Sosial terus diembannya hingga PDIP mengusungnya sebagai calon Gubernur Jawa Timur dalam Pilkada 2024, ketika masa jabatan Joko Widodo tinggal menghitung bulan.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER