Menjalankan ibadah sunah puasa sebelum Idul Adha adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. untuk umatnya.
Idul Adha sendiri merupakan salah satu hari raya umat Muslim yang dirayakan setiap 10 Zulhijah.
Bulan Zulhijah sendiri merupakan salah satu bulan mulia selain bulan Ramadan.
Nabi Muhammad saw. menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah di bulan Zulhijah, salah satunya dengan berpuasa. Rasulullah saw. bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
Artinya: “Tidak ada hari dimana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Zulhijah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satupun dari keduanya.”
Dari keterangan hadis tersebut ada tiga puasa yang dapat diamalkan sebelum perayaan Hari Raya Iduladha.
Tiga puasa sebelum Idul Adha dan bacaan niatnya
Sebagai penyempurna ibadah menjelang Iduladha, berikut adalah penjelasan mengenai tiga puasa sunah sebelum Iduladha dan niatnya.
1. Puasa Zulhijah
Puasa Zulhijah dilaksanakan pada awal bulan Zulhijah yakni pada tanggal 1 sampai tanggal 7.
Terkait durasi waktu puasa sama dengan puasa pada umumnya yaitu mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Puasa bulan Zulhijah ini pernah disinggung Nabi dalam sebuah hadis berikut.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR. Abu Daud no. 2437 dan An-Nasa’i no. 2374. Al-Hafizh Abu Thahir).
Melansir dari NU Online, berikut adalah niat puasa Zulhijah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunah bulan Zulhijah karena Allah ta’âlâ.”
2. Puasa Tarwiyyah
Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 8 Zulhijah. Pelaksanaan puasa Tarwiyah serupa dengan puasa pada umumnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah. Puasa ini berbarengan dengan puncak ibadah haji.
Niat melaksanakan puasa Arafah adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”