Punya Pengalaman Berbeda, Berikut Negara dengan Puasa Tercepat dan Terlama di Dunia

14 Mar 2025 10:37 WIB

thumbnail-article

Sumber: Freepik

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rusti Dian

Durasi puasa di berbagai negara biasanya ditentukan berdasarkan waktu terbit dan terbenamnya matahari di setiap lokasi. Selain itu, waktu puasa juga disesuaikan dengan penanggalan lunar yang mengharuskan umat Islam berpuasa dari fajar hingga malam.

Pada umumnya, negara yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa memiliki durasi puasa sekitar 12 jam, sementara negara di belahan utara atau selatan dengan kondisi iklim yang berbeda bisa memiliki durasi lebih dari 17 jam.

Beberapa faktor mempengaruhi lamanya waktu puasa di antaranya:

  • Posisi Geografis

    Negara yang terletak di dekat kutub mengalami siang yang lebih panjang pada musim panas, sedangkan negara di dekat ekuator cenderung memiliki durasi siang dan malam yang hampir sama.

  • Sudut Kemiringan Bumi

    Fenomena ini menyebabkan variasi panjang hari selama musim yang berbeda.

  • Waktu Musim

    Durasi puasa juga bergantung pada waktu tahunan, seiring pergeseran posisi matahari.

Kondisi tersebut secara tidak langsung juga memengaruhi perbedaan cara pelaksanaan puasa antar negara yang seringkali dipengaruhi oleh budaya setempat.

Misalnya, setiap negara memiliki tradisi dan cara berbeda dalam berbuka puasa, seperti jenis makanan yang disajikan dan kebiasaan keluarga saat berbuka.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun puasa memiliki ketentuan yang sama dari segi spiritual, terdapat variasi dalam praktiknya.

Negara dengan Waktu Puasa Tercepat

Saat bulan Ramadan tiba, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dengan waktu yang bervariasi. Negara-negara di belahan selatan Bumi memiliki waktu puasa yang lebih singkat. Menurut data, negara dengan puasa tercepat di dunia di antaranya:

  • Christchurch, Selandia Baru: 11 jam 30 menit

  • Puerto Montt, Chili: 11 jam 30 menit

  • Karachi, Pakistan: 12 jam

  • Buenos Aires, Argentina: 12 jam

  • Cape Town, Afrika Selatan: 12 jam 30 menit

  • New Delhi, India: 12 jam 30 menit

  • Jakarta, Indonesia: 12 jam 30 menit

Negara-negara di atas memiliki waktu puasa yang cukup ringan dibandingkan dengan negara lain yang mengalami waktu puasa lebih panjang. Para Muslim di negara ini dapat menikmati berbuka puasa lebih awal.

Kondisi geografis memainkan peran penting dalam menentukan durasi puasa. Negara-negara yang terletak lebih dekat dengan garis khatulistiwa seperti Chile dan Selandia Baru mengalami waktu siang yang relatif pendek sepanjang tahun.

Hal ini berbeda dengan negara-negara di belahan utara yang memiliki variasi waktu puasa tergantung pada musim, terutama saat Ramadhan jatuh pada musim panas.

Negara dengan Waktu Puasa Terlama

Lain halnya negara-negara yang mengalami puasa terlama biasanya terletak di lintang utara. Mereka harus menjalani waktu puasa yang sangat panjang selama bulan Ramadhan. Berikut daftarnya:

  • Helsinki, Finlandia: 17 jam 30 menit

  • Nuuk, Greenland: 17 jam

  • Glasgow, Skotlandia: 16 jam 30 menit

  • Ottawa, Kanada: 16 jam 30 menit

  • Zurich, Swiss: 16 jam 30 menit

Di negara-negara utara, fenomena siang panjang pada musim panas menyebabkan umat Islam harus menjalani puasa selama lebih dari 17 jam.

Dalam kondisi ini, umat Muslim menghadapi tantangan berpuasa yang dapat sangat membebani fisik dan mental, terutama saat cuaca panas.

Rata-rata Durasi Puasa di Berbagai Benua

Timur Tengah dan Jam Puasanya

Di Timur Tengah, rata-rata durasi puasa berkisar antara 14 hingga 15 jam. Di negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar, walaupun tidak sepanjang wilayah utara, cuaca yang sangat panas membuat berpuasa menjadi cukup menantang.

Afrika dan Amerika

Di Afrika, waktu puasa berkisar antara 13 hingga 14 jam untuk banyak negara. Di Amerika Selatan, umat Islam di Argentina dan Brasil juga merasakan waktu puasa yang lebih singkat sekitar 11 - 13 jam. Namun, di sisi utara, umat Muslim Amerika Serikat dapat berpuasa selama 15 hingga 16 jam.

Eropa

Sementara itu, Eropa memang memberikan waktu puasa yang lebih panjang bagi umat Islam. Negara-negara seperti Prancis dan Swiss memiliki warga Muslim yang menjalani puasa sekitar 16 hingga 17 jam.

Perbedaan Waktu Puasa di Indonesia

Di Indonesia, durasi puasa bervariasi di setiap wilayah. Di Jakarta, umat Muslim umumnya berpuasa selama sekitar 12 jam 30 menit. Namun, wilayah lain seperti Aceh mungkin memiliki durasi puasa yang sedikit lebih panjang.

Kota-kota seperti Banda Aceh memiliki waktu puasa yang lebih lama mencapai 13 jam lebih. Hal ini disebabkan oleh pergeseran garis lintang dan lokasi geografis yang berbeda dibandingkan Jakarta.

Namun, perbedaan ini tetap dalam rentang waktu yang tidak jauh, tidak lebih dari satu jam antara satu daerah dengan yang lain.

Faktor iklim dan letak geografis sangat berpengaruh terhadap durasi puasa. Di Indonesia, letak negara yang mendukung iklim tropis membuat durasi puasa cenderung tidak terlalu panjang.

Kondisi tersebut sangat membantu umat Muslim di Indonesia dalam menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik dan nyaman.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER