Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak malam sebelumnya. Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 centimeter. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, menyampaikan bahwa kawasan yang terendam yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, hingga Kecamatan Bojongmangu.
"Banjir merendam tujuh kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 centimeter," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriadi di Cikarang, Selasa.
Banjir ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi dan kiriman air dari wilayah Bogor. Sistem drainase yang kurang baik di beberapa area juga berkontribusi terhadap sulitnya air untuk surut, sehingga menyebabkan genangan yang signifikan di berbagai titik. Dodi menegaskan bahwa kondisi ini memang memperparah situasi dan menyebabkan banjir meluas hingga ke permukiman warga.
Dampak Terhadap Masyarakat
Akibat banjir, ratusan rumah terendam, dan banyak warga harus dievakuasi. Akses jalan utama di beberapa lokasi juga turut terganggu, sehingga kendaraan kesulitan untuk melintas. Aktivitas sehari-hari masyarakat lumpuh, dan banyak yang harus mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
"Kami masih terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan," katanya.
Banjir berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, menyebabkan beberapa aktivitas penting terhambat, dan mengharuskan warga untuk berpindah tempat. Komunikasi dan pergerakan di wilayah-wilayah terberita sangat terhambat, sehingga mengurangi akses untuk bantuan yang dibutuhkan.
Evakuasi Warga oleh Tim Gabungan
BPBD Kabupaten Bekasi bersama dengan tim gabungan dari unsur TNI, Polri, dan relawan kebencanaan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak di dalam rumah mereka. Wilayah yang terdampak paling parah, seperti Kecamatan Tambun Utara, Serang Baru, dan Cibarusah, menerima prioritas dalam upaya penyelamatan.
Untuk mendukung evakuasi tersebut, tim penyelamat menggunakan perahu karet, mengingat kedalaman air di beberapa titik cukup signifikan. Upaya ini menjadi sangat penting mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu, dengan potensi hujan lanjutan yang dapat memperparah situasi.
"Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terendam cukup dalam," katanya.
Koordinasi antara berbagai instansi terkait menjadi fokus utama dalam memastikan keselamatan warga serta penyaluran bantuan yang diperlukan.
Kondisi Cuaca dan Tindakan Selanjutnya
BMKG memperkirakan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Dodi Supriadi mengimbau kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir, untuk tetap waspada. Warga diharapkan segera mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi guna mencegah kerugian lebih lanjut.
"Bagi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing, diimbau untuk segera mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi dan bersiap jika sewaktu-waktu harus dievakuasi," ucapnya.
Pihak BPBD juga telah menjadwalkan rencana penanganan kedaruratan. Rencana ini mencakup perbaikan sistem drainase yang ada, penguatan tanggul, serta penyaluran bantuan logistik kepada masyarakat yang terdampak. Tim sudah bersiaga di sejumlah titik rawan dengan membawa logistik yang dibutuhkan untuk mendukung masyarakat yang sedang menghadapi situasi sulit ini.
"Sampai saat ini air masih tergenang di wilayah-wilayah rawan, kondisi cuaca juga tidak ada panas, mendung mengarah ke hujan. Tim sudah stand by di sejumlah titik rawan membawa logistik yang dibutuhkan," kata dia.