Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, sedang mengkaji rencana penerapan sistem parkir on the street atau parkir di bahu jalan khusus di kawasan Margonda.
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Mohammad Idris selaku Wali Kota Depok pada Senin (6/3/2023).
"Kami sedang kaji mengenai penertiban usai pembangunan trotoar, khususnya tentang parkir. Insya Allah parkir on street ini akan dibangun di kawasan Margonda, ke depan Kartini dan GDC," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Idris menambahkan bahwa rencana ini sudah masuk tahap kajian dan sudah ditandai titik atau lokasi parkir yang kiranya tidak mengganggu lalu lintas.
"Hanya titik-titik tertentu yang kira-kira tidak mengakibatkan atau berdampak macet lagi, bagaimana supaya enggak macet," kata Idris.
Jika sistem parkir on street ini benar-benar diberlakukan, Idris mengatakan bahwa media jalan yang menjadi kewenangan DLHK atau Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan akan mengecil dan juga jalan pemisah jalan akan otomatis dihilangkan.
"Separator akan dihilangkan, jadi ke depannya tidak ada jalur lambat maupun jalur cepat," ujarnya.
Idris berharap jika kebijakan ini benar diberlakukan dapat mengatasi kemacetan yang terjadi di Depok dan juga penyalahgunaan trotoar yang seringkali dipakai untuk tempat parkir kendaraan.
Lebih lanjut, jika nantinya parkir on the street ini bisa terealisasi, maka pembayaran parkir akan menggunakan sistem digitalisasi.
Tanggapan terkait parkir on the street
Kebijakan yang dirancang oleh Pemkot Depok ini menuai beragam tanggapan warganet di media sosial. Ada yang menilai bahwa kebijakan Wali Kota depok tersebut dirasa kurang cocok.
“Depok dah segitu macetnya masih dikaji buat parkir on the street, Ya Alloh punya walikota gini amat ya” tulis akun @masbroarief.
Ada pula warganet yang mengatakan bahwa kebijakan yang dibuat Pemkot kota Depok hanya akan menambah masalah.
Upaya mengatasi parkir liar di trotoar sangat setuju, tapi solusi yg ditawarkan sangat" tidak setuju, ini namanya "Mengatasi Masalah Tambah Masalah” tulis akun @SURACHM67400419.
Tanggapan lain dari netizen tentunya sudah ramai dalam perbincangan di media sosial.