Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menyoroti dukungan terbuka sejumlah Satpol PP Garut kepada cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya Satpol PP tidak akan berani melakukan hal itu jika tak ada yang memerintah.
"Iya, Satpol mana berani sih gitu, kalau gak ada yang nyuruh, mana ada Satpol PP berani, pasti ada yang nyuruh," ujar Muhaimin dalam acara "Slepet Amin" di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (3/1/2023).
Gus Imin mengingatkan sebagai bagian dari aparatur pemerintah daerah Satpol PP harusnya bersikap netral dan tidak berpihak pada kandidat tertentu.
Satpol PP, kata Gus Imin diwajibkan untuk mematuhi Undang-Undang ASN dan Undang-Undang Satpol PP yang mengharuskan mereka untuk bersikap adil dan seimbang. Ia berpendapat tindakan Satpol PP Garut yang dianggapnya telah melanggar prinsip netralitas yang harus dipegang teguh oleh aparatur negara.
"Tapi dari dulu Pemda Garut selalu ada cerita-cerita begitu-begitu," tambahnya, menunjukkan bahwa hal ini bukanlah kasus pertama.
Dalam konteks pemilihan umum, Muhaimin menekankan bahwa pemilu adalah hajat nasional dan agenda nasional, bukan agenda individu atau kelompok tertentu.
"Pemilu ini agenda nasional, seluruh rakyat dan aparat harus tahu kalau ini agenda nasional, harus disukseskan siapapun yang menjadi warga dan aparatur negara," katanya.
Muhaimin juga mengingatkan tentang pentingnya pemilu yang adil dan seimbang untuk menjaga integritas demokrasi di Indonesia.
"Kalau Pemilu cacat, tidak adil dan tidak seimbang, pemilu ya cacat, maka demokrasi akan cacat selama-lamanya," ujar Muhaimin.
Sejumlah Satpol PP di Garut membuat video rekaman yang berisi pernyataan dukungan kepada Gibran.
"Assalammualaiku warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari Forum Komunikasi bantuan polisi pamong praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka," kata mereka seraya menunjukkan foto Gibran.