Pasca Serangan Iran, Israel Dilema untuk Lakukan Balasan

17 April 2024 10:04 WIB

Narasi TV

Foto yang diambil pada 13 April 2024 ini menunjukkan pemandangan jalan yang kosong setelah otoritas Israel mengeluarkan peringatan keselamatan di Tel Aviv, Israel. Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa sekolah-sekolah akan ditutup secara nasional mulai Sabtu malam karena ancaman serangan Iran. Sumber: Xinhua/Chen Junqing.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Margareth Ratih. F

Serangkaian serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada Sabtu (14/4/2024) telah menimbulkan dilema yang signifikan bagi Israel dalam menanggapi serangan tersebut.

Pihak Israel dihadapkan pada keputusan sulit antara menjaga diri untuk mendapatkan dukungan internasional atau merespons serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan tegas.

Saat ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan besar dari koalisi sayap kanan untuk memberikan respons yang keras terhadap Iran.

Kabinet perang Israel pada Senin (15/4/2024) telah meminta pemerintah untuk membalas serangan Iran yang melibatkan lebih dari 300 proyektil.

Meskipun sekutu-sekutu Barat Israel telah mengingatkan agar tidak melakukan respons lebih lanjut, dua pejabat Israel yang mengetahui masalah ini menyatakan bahwa kabinet perang sedang mempertimbangkan waktu dan ruang lingkup dari respons yang akan diberikan.

Namun, jika Israel memilih untuk menyerang Iran, Zionis berisiko kehilangan dukungan negara-negara Barat. Hal ini telah menjadi perhatian mengingat agresi Israel di Jalur Gaza Palestina yang telah mendapat kecaman sejak Oktober.

Sejumlah analis mengatakan bahwa Israel memiliki beberapa opsi untuk merespons serangan Iran, namun masing-masing opsi tersebut memiliki konsekuensi yang signifikan.

Meskipun Israel diyakini telah melakukan operasi rahasia di Iran sebelumnya, mereka belum pernah melancarkan serangan langsung ke Iran.

Fase baru dan berbahaya

Raz Zimmt, seorang pengamat Iran di Institute for National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, mengatakan bahwa situasi ini adalah fase baru dan berbahaya dalam konfrontasi antara Israel dan Iran.

"Kami jelas berada dalam fase baru, dan fase yang sangat berbahaya dari konfrontasi Israel-Iran," kata Raz Zimmt.

Meski demikian, Israel mungkin tidak akan melakukan serangan militer skala penuh secara langsung terhadap Iran karena risiko balasan yang lebih besar.

Alon Pinkas, mantan diplomat Israel, juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Israel mungkin tidak akan merespons serangan Iran secara langsung.

"Masing-masing dan setiap orang mewakili tingkat eskalasi yang berbeda," ungkap Alon Pinkas.

Namun, jika hal tersebut terjadi, Israel kemungkinan akan memilih target serangan dengan hati-hati, bisa berupa aset militer atau program nuklir Iran.

Iran sendiri mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan pembelaan diri setelah serangan yang dilakukan oleh Zionis terhadap gedung kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu. Meskipun demikian, serangan tersebut berhasil dicegat oleh Israel dengan bantuan dari beberapa negara lainnya.

Pasca serangan, Israel telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan sanksi terhadap Iran sebagai respons atas serangan tersebut.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR