Sinopsis Film Lafran yang Biopik Pahlawan Nasional yang Diperankan Dimas Anggara

23 Jun 2024 11:06 WIB

thumbnail-article

Poster film "Lafran" (2024). (Sumber: Instagram/radepa.studio)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Film Lafran rilis di bioskop Indonesia pada 20 Juni 2024. Film biopik ini menghadirkan kisah kehidupan Lafran Pane, pahlawan Indonesia pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dalam film ini, kisah hidup Lafran Pane sejak kecil hingga mendirikan HMI di Yogyakarta akan ditampilkan.

Diproduksi oleh KAHMI dan Reborn Initiative, Lafran disutradarai oleh Faozon Rizal yang sebelumnya menggarap sejumlah film seperti Habibie & Ainun (2012), Say I Love You (2019), dan Abracadabra (2019).

Produksi film Lafran dilakukan dengan naskah yang dibuat oleh Jujur Pranoto dan Oka Aurora.

Sepanjang 1 jam 29 menit, penonton akan melihat banyak aktor berperan dalam film ini, seperti Dimas Anggara, Aryo Wahab, Lala Karmela, Alfie Alfandi, Ratna Riantiarno, dan Mathias Muchus.

Sinopsis film Lafran

Film ini bermula dari kehidupan Lafran Pane semasa kecil, ketika menjalani hidup yang keras sejak belia.

Karena kerasnya kehidupan yang ia jalani selama tumbuh besar tersebut, Lafran Pane kecil dikenal sebagai sosok pemberontak yang dekat dengan pertarungan di jalanan.

Akan tetapi, kendati demikian, tokoh kelahiran Padang Sidempuan, 5 Februari 1922 ini merupakan pribadi yang cerdas sejak kecil.

Lafran Pane yang bandel tersebut membuat kedua kakaknya, yakni Sanusi Pane dan Armijn Pane, mendorong adiknya agar tak menghabiskan waktunya untuk berkelahi.

Berbeda dengan Lafran kecil, Sanusi dan Armijn merupakan sosok kakak yang disiplin dalam pendidikan. Oleh karenanya, keduanya berharap agar Lafran bisa tumbuh menjadi manusia yang hebat mengingat adiknya memiliki kecerdasan.

Berkat arahan kedua kakaknya, Lafran tumbuh jadi remaja yang berbeda dan lebih bertanggung jawab.

Akan tetapi, jiwa pemberontak yang sudah ada dalam diri Lafran tak pudar. Ia sempat dimasukkan penjara oleh tentara Jepang karena sifatnya itu ketika membela peternak sapi di sekitarnya.

Tumbuh dewasa, Lafran kemudian memilih melanjutkan pendidikan di Yogyakarta yang jadi rumah bagi pelajar dari berbagai daerah.

Ketika mengenyam pendidikan di Yogyakarta, Lafran menemui kenyataan bahwa banyak kaum muslim yang terdidik terlalu menggampangkan kaidah agama.

Berdasarkan situasi tersebut, ia kemudian mendirikan HMI sebagai wadah para mahasiswa muslim untuk berjuang untuk Indonesia dan Islam sekaligus.

Meskipun menggambarkan perjuangan Lafran Pane, namun film ini juga menampilkan sisi pribadi tokoh nasional tersebut. Keseruan film sudah dapat disaksikan di bioskop Indonesia.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER