Sinopsis Film Geostorm, Film ‘Box Office Bomb’ yang Akhirnya Tayang di TV Indonesia

12 Juni 2023 16:06 WIB

Narasi TV

Aktor Gerard Butler dalam sebuah adegan film Geostorm. (Sumber: Warner Bros)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Geostorm adalah film Hollywood yang bercerita tentang bencana global akibat teknologi yang dikuasai oleh orang-orang serakah. Film ini baru saja tayang perdana di layar TV Indonesia pada Sabtu (10/06/2023) lalu.

Film 'disaster movie' ini rilis tahun 2017 lalu dan disutradarai oleh Dean Devlin serta digarap oleh rumah produksi Warner Bros. 

Dean Devlin sendiri pernah beberapa kali menjadi co-produser film yang disutradarai oleh sang spesialis disaster movie, Roland Emmerich.

Aktor Gerard Butler menjadi pemeran utama dalam Geostorm. Gerard Butler sendiri dikenal lewat perannya sebagai Leonidas di film 300 serta Mike Banning dalam Olympus Has Fallen beserta dua sequelnya yaitu London Has Fallen dan Angel Has Fallen

Ia juga membintangi film Greenland serta mengisi suara Stoick, ayah sang tokoh utama dalam film How to Train Your Dragon

Selain itu ia juga pernah menjadi tokoh antagonis dalam film God of Egypt. Dilansir IMDb, tahun 2023 ini ia membintangi dua film yaitu Plane and Kandahar.

Sinopsis Geostorm (2017)

Geostorm mengambil latar waktu di masa depan, dimana film yang rilis tahun 2017 ini mengambil latar waktu tahun 2019. 

Geostorm bercerita tentang bumi yang terus mengalami bencana akibat perubahan iklim yang dikarenakan pemanasan global. 

Para pemimpin dunia kemudian bersatu dan akhirnya berhasil menciptakan sebuah satelit yang mampu mengontrol iklim, satelit itu kemudian diberi nama Dutch Boy. 

Dutch Boy bertugas menjaga iklim bumi agar tidak ada lagi bencana akibat perubahan iklim bumi. 

Namun, Dutch Boy justru berbalik menyerang bumi dan menyebabkan bencana terjadi di mana-mana. 

Mereka harus berpacu dengan waktu untuk mematikan sistem satelit tersebut dan menemukan dalang di balik kejadian tersebut sebelum bencana global terjadi.

Film ini mendapat persepsi yang beragam dari kritikus dan penikmat film. Di laman Rotten Tomatoes, film ini dihajar dengan rating yang sangat rendah yaitu 13 persen tomatometer dan 35 persen audience score.  Sedangkan IMDb memberi nilai 5.3/10. 

Sebagian menilai film Geostorm merupakan film yang gagal, bahkan ada yang berkata film ini seperti kembali ke tahun 1990an lewat cerita dan efek film yang diberikan lewat film ini.

Box office bomb dan penundaan jadwal rilis

Geostorm yang rilis ditahun 2017 bersamaan dengan Justice League dan Thor:Ragnarok tentu saja film ini tidak bisa bersaing melawan dua film dari universe komik tersebut. 

Geostorm kemudian disebut sebagai Box Office bomb, atau film yang gagal di box office. Kegagalan itu dilihat dari pemasukan Geostorm yang hanya 66.8 juta dollar dibandingkan biaya produksi Geostorm yang mencapai 120 juta dollar.

Selain itu kisah produksi film ini juga penuh dengan drama. Rilis film ini juga ditunda hampir 2 tahun, tepatnya selama 10 bulan. Awalnya Geostorm dijadwalkan rilis Maret 2016, kemudian diundur menjadi Oktober 2016.

Saat potongan film Geostorm ditunjukkan saat test audience film pada bulan Desember 2015, hasil potongan film tersebut terlihat sangat buruk. 

Pengambilan gambar ulang atau reshooting kemudian dilakukan dengan biaya sekitar 15 juta dollar. 

Pada saat reshooting, sang sutradara tidak pernah hadir, padahal perubahan yang terjadi cukup signifikan termasuk penambahan karakter baru.  

Akhirnya Jerry Bruckheimer ditunjuk untuk mengawasi proses reshooting

Karena biaya reshooting ini, pihak Warner Bros kemudian memotong biaya marketing dan meniadakan screening preview

Hal ini juga menjadi salah satu faktor banyak orang yang tidak tahu bahwa ada film berjudul Geostorm yang rilis tahun 2017.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR