Jagal Teluh berfokus pada karakter utama bernama Saida, seorang wanita yang terpinggirkan oleh masyarakat akibat penampilannya yang tidak sempurna. Luka di wajahnya, yang berasal dari kekerasan di masa lalu, telah menumbuhkan rasa dendam dan ketidakpuasan mendalam.
Saida, merasakan tekanan sosial yang berat, memutuskan untuk memperbaiki penampilannya melalui jalan yang kelam—ritual mistis. Ia mencari bantuan seorang dukun untuk melaksanakan ritual itu, yang memerlukan syarat tak biasa, yaitu rambut panjang dari seorang wanita yang meninggal saat melahirkan. Alur cerita kemudian berkembang ketika Saida tidak hanya berfokus pada transformasi fisik, melainkan juga pada balas dendam terhadap orang-orang yang telah menyakitinya.
Karakter utama dalam Jagal Teluh
Saida, diperankan oleh Selvi Kitty, adalah pusat dari kisah ini. Perannya sebagai wanita yang terasing dan penuh rasa dendam memberikan nuansa mendalam bagi film. Seiring dengan perkembangan cerita, Saida berjuang dengan rasa sakit emosional dan keputusasaannya, yang membawanya ke pilihan gelap.
Mahira, keponakan Saida, juga memiliki peran penting dalam film ini. Ia mendukung Saida dalam perjalanan mistisnya, dan memiliki agenda tersendiri yang berkaitan dengan luka emosional yang telah mengubah hidupnya. Hubungan antara Saida dan Mahira menambah lapisan kompleksitas dalam cerita.
Dukun, tokoh pendukung yang krusial, merupakan sosok yang memandu Saida melalui ritual mistisnya. Ia merupakan representasi dari kepercayaan akan ilmu hitam yang masih diyakini oleh sebagian masyarakat. Dukun dalam film ini bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan Saida, tetapi juga sebagai pengingat akan konsekuensi dari langkah yang diambilnya.
Konflik dalam film Jagal Teluh
Tema utama dalam Jagal Teluh adalah praktik ilmu hitam dan bagaimana kepercayaan masyarakat terhadapnya menciptakan stigma sosial. Film ini menggambarkan bagaimana Saida, sebagai korban dari norma sosial yang keras, mencari solusi mistis untuk mengatasi luka emosionalnya.
Kisah ini juga menggali dampak dari luka emosional yang diderita Saida. Rasa tidak puas dengan dirinya sendiri dan penolakan yang dialaminya dari masyarakat membuatnya terjebak dalam siklus balas dendam. Balas dendam menjadi pijakan cerita yang menggiring penontonnya untuk mempertanyakan konsekuensi dari tindakan Saida. Apakah tindakan yang dilakukannya dapat memberikan ketenangan, atau justru akan menjerumuskannya lebih dalam ke dalam kegelapan?
Film Jagal Teluh dijadwalkan tayang di beberapa bioskop di Surabaya mulai tanggal 27 Februari 2025. Bagi mereka yang ingin menyaksikan film ini, berikut adalah jadwal tayang beserta harga tiket untuk beberapa bioskop di Surabaya. Film Jagal Teluh siap menyuguhkan kengerian dengan perpaduan ritual mistis dan drama emosional yang menarik, menjadikannya pilihan yang patut untuk disaksikan.