Hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Populix mengungkap politik uang menyasar semua kalangan masyarakat dengan tim sukses sebagai agen utama ketika pemilihan umum.
Temuan tersebut terangkum dalam survei Populix bertajuk "Partisipasi dan Opini Publik Menjelang Pilkada 2024: Politik Dinasti dan Politik Uang" yang dirilis pada Rabu (20/11/2024).
Melibatkan responden yang didominasi oleh Gen Z dan Milenial, hasil survei menunjukkan jika politik uang masih terus terjadi.
Dari total 962 responden, sekitar 50% mengaku pernah ditawari uang atau hadiah saat akan memberikan suara.
Menariknya, hasil survei tersebut menunjukkan jika praktik politik uang ternyata menyasar semua kalangan masyarkat, termasuk kalangan atas.
"Berbeda dari asumsi bahwa politik uang cenderung terjadi di kalangan menengah ke bawah, 47% responden dari kalangan atas mengaku pernah ditawari suap,” kata Manajer Riset Sosial Populix Nazmi Haddyat Tamara, dalam pers rilis yang diterima Narasi.
Dari survei yang dilakukan secara online dari tanggal 23 hingga 26 Mei 2024 tersebut, mayoritas responden yang mengaku pernah ditawari suap menyebut tim sukses jadi perantara yang langsung menawarkan suap.
Tim sukses jadi agen politik uang yang paling banyak ditemui di lapangan ketika pemilu dilaksanakan.
Selain tim sukses, ada pula pengurus partai politik serta individu seperti teman, tetangga, dan ketua RT atau RW yang jadi perantara transaksi suap di lapangan.
Meskipun survei yang dikeluarkan jelang Pilkada tersebut menunjukkan masih banyaknya politik uang yang terjadi selama pemilu, namun mayoritas responden menolak praktik jual beli suara tersebut.
Sebanyak 65% responden menolak dengan tegas praktik politik uang dalam pemilu dan 77% responden menyatakan kesiapan untuk melaporkan praktik ilegal tersebut jika mengetahuinya.
Survei Populix tersebut dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada 962 responden dengan beragam latar belakang.
Kriteria responden mencakup tiga status sosial-ekonomi: bawah, menengah, dan atas, yang masing-masing berkontribusi pada hasil yang diperoleh.
Survei dilakukan secara online dari tanggal 23 hingga 26 Mei 2024, mencakup laki-laki dan perempuan dengan tingkat pendidikan mulai dari SMP hingga S2.
Dalam pers rilis yang diterima Narasi, Populix meriliss hasil survei ini sebagai gambaran akan persepsi pemilih terhadap politik uang dan politik dinasti jelang Pilkada Serentak 2024.