Tanggal 10 Januari Memperingati Hari Apa? Ada Gerakan Sejuta Pohon hingga Tritura

10 Jan 2023 13:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi seorang anak kecil membawa benih pohon. (Sumber: Freepik/rawpixel.com)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Tahun 2023 telah memasuki tanggal 10 Januari, apa saja peristiwa yang diperingati pada hari ini? 

Tanggal 10 Januari 2023 yang jatuh pada hari Selasa ini merupakan tanggal memperingati dua hari penting yaitu hari Gerakan Satu Juta Pohon dan Hari Tritura.

Hari Gerakan Satu Juta Pohon

Hari Gerakan Satu Juta Pohon diperingati setiap tanggal 10 Januari. Gerakan ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Soeharto di Jakarta pada tanggal 10 Januari 1993.

Dalam pidato yang disampaikan Presiden Soeharto, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut melakukan Gerakan Satu Juta Pohon yakni menanam pohon sampai melampaui satu juta di setiap provinsi.

Gerakan ini tentu memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai bentuk upaya melestarikan lingkungan, menyelamatkan hutan, dan juga mengatasi pemanasan global.

Selain itu, gerakan ini juga bertujuan agar masyarakat lebih sadar akan pentingya melestarikan pohon, karena tanaman satu ini memiliki peran vital bagi keberlangsungan hidup manusia.

Melalui gerakan menanam pohon ini, masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan merawatnya demi kelestarian lingkungan.

Hari Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat)

Selain diperingati hari Gerakan Satu Juta Pohon, tanggal 10 Januari juga diperingati sebagai Hari Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat. 

Melansir situs Kabupaten Asahan, peristiwa Tritura disebut sebagai tonggak sejarah lahirnya Orde Baru.

Tritura sendiri merupakan tuntutan dalam aksi demonstrasi mahasiswa pada 10-13 Januari 1966. 

Dalam aksi demonstrasi tersebut beberapa organisasi mahasiswa yang ikut berpartisipasi antara lain KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia), KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia), KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia), KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), KABI (Kesatuan Aksi Buruh Indonesia), KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia), dan organisasi lainnya.

Kala itu, aliansi beberapa kelompok mahasiswa tersebut melakukan demonstrasi sebagai bentuk kekecewaan atas lambatnya pemerintahan Soekarno menanggapi peristiwa terbunuhnya tujuh Jenderal Angkatan Darat pada 30 September 1965.

Tujuh korban dari Angkatan Darat yaitu Jenderal Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Gelombang aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi pada 10-13 Januari 1966 adalah bentuk kekecewaan terhadap rezim berkuasa yang dianggap lambat dan tidak tegas terhadap Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain peristiwa G30S/PKI, massa aksi demonstrasi juga menyoroti kebijakan ekonomi pemerintah kala itu yang berakibat pada ketidakstabilan. Kala itu, Indonesia dilanda hiperinflasi pada 1963-1965.

Degan latar belakang masalah itulah ribuan mahasiswa untuk turun ke jalan menyuarakan tiga tuntutan yang disebut sebagai Tritura. Berikut adalah isi dari Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat:

1. Bubarkan PKI,

2. Rombak Kabinet Dwikora,

3. Turunkan Harga.

Pasca aksi demonstrasi tersebut, Presiden Soekarno kemudian betulan merombak Kabinet Dwikora pada 21 Januari 1966, namun masih memasukkan kader PKI di dalamnya.

Keputusan Soekarno tersebut kemudian membuat hubungannya dengan mahasiswa memanas. Hingga Presiden Soekarno, pada akhirnya, menerbitkan Surat Perintah 11 Maret.

Itulah mengapa Tritura disebut sebagai tonggak awal dimulainya pemerintahan Orde Baru dan diperingati hingga hari ini.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER