Tanggapan Prabowo Soal Kasus Penculikan Aktivis dan Rekrutmen Tim Mawar Menjadi Pejabat Kemenhan

4 Juli 2023 16:07 WIB

Narasi TV

BERBISIK. Satu dari sebelas anggota Kopassus yang tergabung dalam "Tim Mawar" berbisik dengan rekannya disela acara mendengarkan kesaksian di persidangan sebagai tersangka kasus penculikan aktivis pro demokrasi, di Mahmilti II-08, Jakarta, Jumat (8/1/1998). ANTARA FOTO/Arif/Koz/98.

Penulis: Dzikri N. Hakim

Editor: Akbar Wijaya

Saban mengikuti pemilihan presiden (pilpres) pada 2009, 2014, dan 2019 Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kerap diterpa isu pelanggaran HAM penculikan aktivis yang dilakukan Tim Mawar bentukan Kopassus.

Isu serupa juga siap menerpa dirinya yang berencana maju sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024 mendatang. Bagaimana menteri pertahanan ini menanggapi?

“Saya sudah empat kali ikut [pemilu] dan memang tiap kali saya ikut, apalagi kalau angka polling saya agak bagus, ya mulai keluar isu HAM ini dan sebagainya. Ini saya kira dalam bidang politik, di mana-mana itu biasa,” kata Prabowo saat wawancara khusus dengan Najwa Shihab dalam program Mata Najwa.

Prabowo menganggap isu pelanggaran HAM yang menerpa dirinya sebagai hal biasa dalam demokrasi liberal. Situasi ini menurutnya juga terjadi di Pemilu Amerika Serikat di mana pihak lawan politik akan berusaha habis-habisan menyerang pesaingnya.

“Lawan itu harus kita turunkan popularitasnya, harus kita istilahnya, apa ya, kalau bisa kalau bisa dijelek-jelekin terus, supaya tidak bisa muncul, nah ini fenomena di banyak negara ya, kita lihat di Amerika saja kan begitu. Di Amerika saja dicari-cari [kesalahan] lah segala macam,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan isu pelanggaran HAM yang menerpa dirinya merupakan bagian dari risiko yang mesti diembannya sebagai prajurit.

“Jadi saya pernah dibilang inilah itulah, mau kudeta, dan sebagainya, mau culik, mau bunuh, ya kan, jadi gimana ya? kita mau apakan itu?” tutur Prabowo.

Mantan Danjen Kopassus juga tak mau ambil pusing dengan beragam tudingan pelanggaran HAM yang menerpa dirinya. Ia menyerahkan segala keputusan kepada rakyat.

“Jadi, begini, ini kan demokrasi. Kalau rakyat percaya, semua tudingan-tudingan itu, ya rakyat nggak usah pilih saya, selesai, kan?” jelas Prabowo.

“Jadi, Pak Prabowo, merasa tidak perlu lagi menjelaskan apa latar belakang, apa konteks peristiwa ketika itu?” tanya Najwa.

“Saya kira sudah 4 kali saya jelaskan sudah ada semua di rekord pabrik domain. Iya kan? Jadi bagaimana? Dan ini saya kira narasi yang akhirnya kita bicara masa lalu, 30 tahun lalu dan sebagainya,” jawab Prabowo.

Prabowo juga lantas berterus terang bahwa peristiwa-peristiwa tersebut sebenarnya cukup mengganggunya selama ini. Meski demikian, ia merasa hal itu merupakan risiko yang harus dihadapi.

“Itu risiko saya, banyak rekan saya, banyak anak buah saya malah hilang tangan, malah gugur, ini risiko saya, saya harus hadapi,” terang Prabowo.

“Ya, bagaimana nggak mengganggu? orang namanya dituduh ini, tuduh itu. Tapi saya anggap sudahlah. Ya, kan. Saya anggap saya berjuang dengan tulus ikhlas. Saya ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat saya. Biar rakyat yang menilai."

Alasan Merekrut Eks Tim Mawar

Prabowo juga menjelaskan motif di balik perekrutan sebagian eks personel Tim Mawar ke dalam struktur Kementerian Pertahanan.

Prabowo menilai kendati para eks Tim Mawar yang direkrutnya pernah dinyatakan bersalah dalam pengadilan militer namun baginya mereka merupakan prajurit terbaik. Ia juga menyebut mereka sudah melewati proses hukum di pengadilan militer dan sudah selesai puluhan tahun lalu.

“Kalau kita lihat mereka kan sudah diadili, sudah meliwat proses hukum, sudah selesai sekian puluh tahun lalu, mereka masih di Tentara dan mereka adalah prajurit-prajurit yang terbaik,” ucap Prabowo.

Ia juga mengutarakan, bahwa eks personilnya dulu itu juga merupakan prajurit yang berprestasi dan bisa bekerja dengan baik di Kemenhan.

“Jadi, kadang-kadang, suatu peristiwa karena perubahan iklim politik, perubahan itu akhirnya disalahtafsirkan dan disalahartikan. Kan, itu juga bagian daripada politik. Jadi saya kira ternyata mereka bekerja dengan baik, mereka diterima, dan mereka berprestasi,” sambung Prabowo.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR