Berapa Batasan Tensi Normal pada Perempuan?

2 Apr 2024 16:04 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi pemeriksaan tensi darah. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khaiunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Tekanan darah atau tensi normal pada perempuan umumnya sama dengan pria. Namun, terdapat sedikit perbedaan antara tensi pria dan perempuan yang disebabkan oleh pengaruh kondisi dan hormon. 

Perempuan mengalami menstruasi, kehamilan, dan menopause yang dapat memengaruhi nilai tekanan darah. Kendati demikian, tensi tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, melainkan kondisi kesehatan dan aktivitas sehari-hari. 

Oleh sebab itu, perbedaan nilai tekanan darah normal antara pria dan perempuan sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja, tekanan darah pada perempuan memang kerap berubah-ubah karena siklus menstruasi dan kehamilan yang dapat memengaruhi tensi. 

Tensi pada perempuan rentan terpengaruh oleh hormon tubuh. Perempuan yang sedang hamil umumnya memiliki tekanan darah yang lebih tinggi karena keberadaan bayi dalam kandungan. 

Pada perempuan yang sedang mengalami menstruasi, umumnya terjadi penurunan tekanan darah. Namun, terdapat juga sebagian perempuan yang mengalami peningkatan tekanan darah saat menstruasi. 

Tekanan darah normal pada perempuan

Tekanan darah normal bagi pria maupun perempuan pada umumnya tidak lebih dari 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan sistolik, yaitu tekanan darah di dalam pembuluh darah ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. 

Sementara itu, angka 80 menunjukkan tekanan darah diastolik, yakni tekanan di pembuluh darah saat jantung beristirahat dan menerima aliran darah dari seluruh tubuh. 

Tekanan darah sistolik normal pada perempuan berkisar di angka 90—120 mmHg, sementara tekanan diastoliknya berkisar antara 60—80 mmHg. 

Jika tensi perempuan sudah mencapai 130/90 mmHg atau lebih, kondisi ini sudah tergolong hipertensi dan diperlukan penangan dokter untuk mengembalikan tekanan darah ke angka normal. 

Faktor yang memengaruhi tekanan darah perempuan

Tekanan darah pada perempuan rentan dipengaruhi oleh hormon dan sejumlah kondisi, di antaranya:

  • Menstruasi

Sebelum memasuki masa menstruasi, sebagian perempuan mengalami sindrom menjelang menstruasi atau pramenstruasi. Gejala yang biasanya muncul pada perempuan yang mengalami sindrom pramenstruasi antara lain kram perut, nyeri payudara, sakit kepala, dan perubahan mood

Sejumlah studi menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami sindrom pramenstruasi cenderung mengalami peningkatan tekanan darah. Namun, ada pula sebagian perempuan yang justru mengalami penurunan tensi ketika mengalami sindrom pramenstruasi. 

  • Kehamilan

Masa kehamilan dapat menyebabkan perubahan tekanan darah pada perempuan menjadi tinggi atau rendah. Pada trimester pertama dan kedua, tekanan darah ibu hamil cenderung mengalami penurunan.

Tekanan darah umumnya akan kembali meningkat pada trimester ketiga. Peningkatan tekanan darah secara ekstrem pada perempuan hamil dapat menyebabkan eklampsia yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.

  • Menopause

Saat perempuan memasuki masa menopause, tekanan darah biasanya juga akan mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena menurunnya tingkat estrogen di dalam tubuh perempuan. 

Selain ketiga hal di atas, perubahan tensi pada perempuan juga dapat dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti penggunaan alat kontrasepsi hormonal, efek samping obat-obatan, stres, atau penyakit tertentu.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER