Saham Terus Turun, Tupperware Terancam Bangkrut?

13 April 2023 08:04 WIB

Narasi TV

Beberapa varian produk Tupperware. Sumber: shop.tupperware.co.id.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Tupperware, perusahaan yang dikenal dengan produk-produk penyimpan makanan berbahan plastik, kini tengah berada di ambang kebangkrutan.

Masalah finansial menjadi alasan utama yang menyebabkan Tupperware terancam gulung tikar.

Selama satu tahun terakhir, saham Tupperware turun hingga angka 90 persen.

Per Senin (10/4/2023), saham Tupperware kembali mengalami penurunan sampai hampir 50 persen. 

New York Stock Exchange sampai memberi peringatan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan wajib tahunan.

Selain masalah finansial, Tupperware juga kesulitan dalam menjaga relevansi dan persaingan dengan merek kompetitor. 

Model bisnis Tupperware yang memanfaatkan individu sebagai penjual juga dianggap telah ketinggalan zaman. 

CEO Tupperware Miguel Fernandez menyampaikan pihaknya tengah mengupayakan segala cara untuk meminimalisasi dampak dari permasalahan tersebut.

"Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami," ujar Fernandez.

Namun, tidak menutup kemungkinan Tupperware akan mengambil opsi PHK jika tidak mendapatkan cukup uang untuk biaya operasional.

Penjualan Tupperware sempat mengalami peningkatan signifikan di masa pandemi, sebab banyak orang yang menyetok bahan makanan di rumah. 

Mereka membutuhkan wadah penyimpanan kedap udara, dan produk-produk Tupperware mampu memenuhi kebutuhan itu.

Namun, setelah pandemi berakhir dan masyarakat mulai kembali ke kehidupan normal, penjualan Tupperware kembali mengalami penurunan. 

Nasib Tupperware di Indonesia

Terlepas dari krisis yang dialami Tupperware internasional, Marketing Director Tupperware Indonesia Frangky Purnomo Angelo menyatakan bisnis Tupperware di Indonesia tetap berjalan sebagaimana biasanya.

Menurutnya, berita yang beredar tentang kebangkrutan Tupperware berasal dari analis, bukan pernyataan resmi dari perusahaan Tupperware. 

Hingga saat ini, tidak dijumpai gangguan pada operasional Tupperware Indonesia baik dari segi suplai, inovasi, maupun distribusi barang.

Sejarah Tupperware

Tupperware didirikan pada tahun 1944 oleh ahli kimia asal Amerika Serikat Earl Tupper. Ia menamai bisnisnya “Perusahaan Plastik Tupperware”. 

Pada awal kemunculannya, kotak penyimpanan Tupperware dianggap sebagai produk ajaib karena memiliki segel yang membuatnya kedap udara dan kedap air. 

Popularitas Tupperware semakin meningkat setelah Tupper bersama Wakil Presiden Tupperware Brownie Wise mengembangkan sistem Tupperware Home Party.

Sistem ini memperkenalkan cara baru dalam mempromosikan produk yaitu melalui demonstrasi yang unik, informatif, dan menghibur. 

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR