UNESCO Tetapkan Kebaya dan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda

5 Dec 2024 21:27 WIB

thumbnail-article

Sumber: iStock/Satoshi-K .

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rusti Dian

Kebaya secara resmi telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO. Pengumuman ini berlangsung pada sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) di Asuncion, Paraguay pada Rabu (4/12/2024).

Menteri Kebudayaan Indonesia Fadli Zon menjelaskan bahwa kebaya diajukan secara bersama oleh lima negara ASEAN. Negara tersebut di antaranya Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Pengajuan bersama ini mencerminkan semangat kolaborasi yang kuat di antara negara-negara Asia Tenggara untuk melestarikan warisan budaya bersama.

Dengan status ini, diharapkan kesadaran masyarakat global terkait pelestarian kebaya dapat meningkat. Fadli Zon menyatakan bahwa kebaya bukan hanya sekadar simbol budaya, tapi juga elemen pemersatu yang melampaui batas etnis, agama, dan negara.

Makna dan Filosofi Kebaya

Kebaya memiliki asal usul yang panjang di Indonesia, dan dikenakan terutama oleh perempuan sebagai pakaian tradisional. Kebaya diperkirakan muncul sejak abad ke-15 atau ke-16 Masehi dengan nama yang berasal dari bahasa Arab yaitu "abaya."

Kebaya bukan hanya sekadar pakaian, tetapi menjadi simbol identitas wanita Indonesia sepanjang sejarah. Setiap detail pada kebaya membawa makna dan mencerminkan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi, seperti kesederhanaan, keanggunan, dan kelembutan.

Desain kebaya pun biasanya unik. Corak berbunga-bunga kecil yang menggambarkan keindahan dan keanggunan perempuan. Melalui sistem sambung yang ketat, kebaya juga menunjukkan karakter perempuan yang harus bersikap lembut dan penuh hati-hati dalam setiap tindakan.

Kebaya sering dikenakan dalam berbagai upacara tradisional seperti pernikahan dan perayaan adat. Keterikatannya dengan acara-acara resmi menunjukkan betapa dalamnya hubungan kebaya dengan budaya Indonesia.

Banyak orang percaya bahwa kebaya adalah bagian penting dari warisan budaya yang perlu dihargai dan dilestarikan.

Reog Ponorogo Dinobatkan Sebagai Warisan UNESCO

Selain kebaya, Reog Ponorogo juga telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada Selasa (3/12/2024).

Reog Ponorogo merupakan salah satu pertunjukan seni tradisional yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Pengakuan ini juga diumumkan dalam sidang yang sama di Paraguay.

Reog Ponorogo menggabungkan tarian, musik, dan mitologi yang mencerminkan keberanian serta kekuatan masyarakat Ponorogo. Seni ini sudah menjadi bagian integral dari identitas budaya lokal dan tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai simbol kerja sama komunitas dalam pelestarian seni tradisional.

Konservasi Reog Ponorogo sangat penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat mengapresiasi warisan budaya ini. Dengan penetapan ini, diharapkan lebih banyak upaya dilakukan untuk menjaga dan merawat seni pertunjukan tradisional yang kaya makna ini.

Dampak Penetapan Warisan Budaya

Penetapan kebaya dan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO membawa banyak dampak positif. Pertama-tama, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya.

Dengan pengakuan internasional, masyarakat diharapkan dapat lebih menghargai dan melestarikan budaya tradisional mereka. Penetapan ini juga memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.

Implementasi program-program pelestarian budaya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ekonomi inklusif. Melalui kerja sama antar negara dalam pelestarian budaya, negara-negara ASEAN dapat bersatu dan saling mendukung dalam menjaga warisan yang berharga.

Dengan pengakuan dari UNESCO, baik kebaya maupun Reog Ponorogo tidak hanya menjadi identitas budaya masing-masing negara. Lebih dari itu, pengakuan UNESCO dapat memperkuat dialog antar budaya dan mempromosikan penghormatan terhadap keragaman budaya di kawasan Asia Tenggara.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER