Update Mudik Lebaran 2024: Menhub Prediksi 41 Juta Orang Lakukan Perjalanan Arus Balik di H+3

13 Apr 2024 07:04 WIB

thumbnail-article

Arsip foto sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Majalengka, Jawa Barat. (Sumber: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Kementerian Perhubungan memprakirakan bahwa puncak arus balik mudik Lebaran akan dimulai pada Sabtu (13/4/2024) atau H+3 Idulfitri 1445 H, dengan estimasi pergerakan sekitar 41 juta orang atau sekitar 21,2 persen.

Ada beberapa peningkatan arus mudik Lebaran yang sudah mulai terlihat di beberapa titik. Menhub mengungkapkan bahwa dari pengalaman tahun sebelumnya, titik-titik penting terletak di sekitar daerah Salatiga hingga Semarang, tempat berkumpulnya pemudik dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Menhub juga mencatat bahwa rata-rata kecepatan perjalanan Jakarta-Semarang pada puncak mudik 2024 mencapai 67,59 km/jam, meningkat 12,5 persen dari puncak mudik 2023 (64,14 km/jam), dengan waktu tempuh sekitar 6 jam 54 menit, atau 17,5 persen lebih cepat dari puncak mudik 2023 (8 jam 12 menit).

Dilansir dari laman resmi Departemen Perhubungan, Menhub juga menyarankan agar pemudik pulang lebih awal, sesuai dengan anjuran Presiden sebelumnya, agar menghindari lonjakan arus balik yang besar pada hari Minggu dan Senin.

“Oleh karenanya, untuk baliknya seperti Presiden waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok atau lusa, Sabtu. Karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” ungkap Menhub pada Kamis (11/4).

Menko PMK Muhadjir Effendy juga menjelaskan bahwa arus balik Lebaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan arus mudik. 

Jika arus mudik cenderung menyebar, arus balik cenderung berpusat pada satu titik, terutama di ibukota dan sekitarnya. Oleh karenanya, pengelolaan arus balik menjadi lebih sulit karena pemudik cenderung kembali pada waktu yang bersamaan.

“Karena itu nanti mohon kesadarannya para pemudik agar betul-betul mematuhi kedisiplinan agar semua yang akan masuk kembali bekerja di ibukota Jakarta dan sekitarnya itu bisa dilayani dengan baik, baik oleh Korlantas, oleh Kementerian Perhubungan, maupun Kementerian PUPR, dan kementerian-kementerian yang lain,” tuturnya.

Penerapan rekayasa lalu lintas

Untuk mengatasi arus balik, Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menyatakan bahwa rekayasa lalu lintas akan kembali diterapkan.

"Penindakan akan difokuskan pada kendaraan yang akan menyeberang ke Bakauheni atau sebaliknya, serta yang melewati jalur TransJawa atau arteri Pantura," ujar Irejen Pol Aan Suhanan.

Langkah-langkah yang akan diambil antara lain adalah penerapan sistem one way dari KM 414 Kalikangkung hingga KM 72 Jakarta-Cikampek, penerapan contra flow hingga KM 47, serta aturan ganjil-genap dari KM 414-0 di Jakarta-Cikampek.

Selain itu, Korlantas juga akan melakukan penindakan terhadap truk dengan 3 sumbu atau lebih yang masih nekat beroperasi selama arus balik.

Evaluasi terhadap penerapan contra flow juga dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna jalan. 

Dengan evaluasi tersebut, pihak Kepolisian telah menyiapkan beberapa strategi seperti pemasangan reflektor di jalanan, penempatan petugas di median jalan, dan pengawalan menggunakan safety car untuk menjaga kecepatan kendaraan yang melintas. 

Irjen Pol Aan Suhanan menyebut jika maksimal kecepatan yang diizinkan di jalan tol adalah 60 km/jam.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER