Rumah mewah Ibu Eny viral di media sosial, hal ini bermula dari kisahnya yang mengalami gangguan jiwa setelah depresi ditinggal suami pada 2010 silam yang kemudian dirawat anaknya bernama Tiko.
Seperti dikutip dari ANTARA, Ibu Eny dan Tiko tinggal di sebuah rumah mewah di Jl. Paron No.48, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Tiko sudah belasan tahun merawat sang ibu seorang diri, ia juga harus putus sekolah sejak SMP dan bekerja serabutan demi merawat ibunya. Dalam tayangan kanal YouTube Bang Brew TV, Tiko menyatakan bahwa ibunya bisa sangat marah jika ia ingin merapikan rumah.
Alhasil rumah mewah yang terdiri dari dua lantai tersebut terbengkalai hingga ditumbuhi lumut dan tanaman. Ruangan rumahnya juga gelap tanpa pencahayaan.
Bahkan saluran listrik dan air ke rumah itu juga sudah diputus sejak lama. Dengan keadaan semacam itu, Tiko harus menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.
Setelah kisah ini viral, banyak orang yang ingin membantu Tiko dan ibunya. Ibu Eny juga kini telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSKD) Duren Sawit, awalnya ibu Eny sempat menolak saat dibawa ke rumah sakit, hingga petugas harus mendobrak pintu.
Sudah dibersihkan
Rumah mewah itu pun kini sudah mulai dibersihkan petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur (Gulkarmat Jaktim) dan bantuan warga sekitar.
Halaman rumah yang tadinya ditumbuhi tanaman liar dan pohon tinggi tak terawat kini telah ditebang dan dirapikan.
Gulkarmat Jaktim dan warga sekitar juga membersihkan ruangan di dalam rumah seperti dapur dan tempat tidur.
Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, menyatakan bahwa kondisi dalam rumah mewah tersebut sangat kotor. “Di dalam memang kondisinya berdebu sangat tebal,” katanya.
Selain debu tebal, Gulkarmat Jaktim juga menemukan beberapa sudut ruangan penuh dengan sarang laba-laba.
Gulkarmat Jaktim mengerahkan setidaknya 12 personel anggota dan satu unit mobil pompa untuk melakukan pembersihan rumah tersebut.
Selain Gulkarmat Jaktim dan warga sekitar, pembersihan rumah dua lantai itu juga melibatkan anggota petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum (PPSU).
Kini rumah bu Eny dan Tito sudah terlihat bersih, debu-debu di atas ubin dibersihkan dan tanaman liar yang menutup rumah mewah tersebut telah ditebang sehingga perputaran udara sudah bisa masuk.