Visualisasi Pergeseran Kursi DPRD di Tanah Papua: Peta Politik Baru, Pemain Lama

21 Mei 2024 16:05 WIB

Narasi TV

Visualisasi Kursi DPRD di Papua | Narasi

Penulis: Husein Susilo

Editor: Akbar Wijaya

Pembentukan provinsi baru mengubah konstelasi politik di Tanah Papua. Namun, partai yang mendominasi provinsi-provinsi paling timur di Indonesia itu masih sama: Golkar, Nasdem, PDIP, dan Demokrat.

Di Pemilu 2019, Tanah Papua masih terbagi dalam 2 DPRD provinsi dengan total alokasi 100 kursi untuk partai politik yang disebar ke 12 daerah pemilihan (dapil). Di Pemilu 2024, di sana ada 6 DPRD provinsi dengan alokasi 240 kursi yang disebar ke 38 dapil. 

Provinsi Papua dimekarkan menjadi 4 provinsi: Papua (baru), Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah. Provinsi Papua Barat dimekarkan menjadi 2 provinsi: Papua Barat (baru) dan Papua Barat Daya.

Golkar di Utara, PDIP di Selatan

Salah satu yang ketara berubah di Tanah Papua adalah jumlah partai politik yang masuk ke parlemen. Tentu, semakin banyak kursi yang diperebutkan, semakin besar peluang partai untuk mendapatkan kursi.

Di daerah seperti provinsi Papua (baru) yang meliputi Kota Jayapura, Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Kepulauan Yapen, Waropen, Biak Numfor, dan Supiori, jumlah partai yang masuk parlemen tidak berubah signifikan. Di Pemilu 2019, daerah-daerah ini masuk ke dapil DPR Papua 1 dan 2 dengan alokasi total 15 kursi yang dimiliki 10 partai di mana kursi terbanyak dimiliki Demokrat 3 kursi, lalu Golkar, Nasdem, Hanura masing-masing 2 kursi.

Memasuki Pemilu 2024, DPR Papua (baru) memiliki 45 kursi yang tersebar di 7 dapil. Lewat analisis data rekapitulasi KPU, ada 11 partai yang berhasil meraih kursi di sana. Golkar keluar sebagai pemilik kursi terbanyak (10 kursi), disusul PDIP dan Nasdem masing-masing 7 kursi. Sedangkan Hanura habis kursinya dan Demokrat tetap memiliki 3 kursi.

Yang signifikan terjadi pergeseran jumlah partai yang masuk parlemen adalah Papua Selatan. 

Lima wilayah di bagian selatan Tanah Papua, yakni Merauke, Mappi, Boven Digul, dan Asmat dulunya di Pemilu 2019 masuk ke dapil DPRD Papua 7 dengan alokasi total 6 kursi. Cuma ada lima partai pemilik kursi itu: PDIP (2 kursi), lalu Gerindra, Golkar, Nasdem, dan PKS masing-masing 1 kursi.

Kini, di Pemilu 2024, lima daerah ini masuk ke DPR Papua Selatan yang memiliki 35 kursi yang tersebar di 5 dapil. Ada 11 partai yang lolos dengan PDIP masih menjadi juaranya (7 kursi), disusul Nasdem (6 kursi), Gerindra (5 kursi), dan Golkar (4 kursi)

Nasdem, Berkarya masing-masing punya 2 kursi.

PDIP, Golkar, & Demokrat Kejar-Kejaran di Barat

Sementara itu daerah eks Papua Barat, Golkar, PDIP, dan Demokrat berkejaran banyak-banyakan kursi.

Di DPRD Papua Barat (baru), kursi tebanyak diraih bersama, antara Golkar dan PDIP, dengan 7 kursi. Sedangkan di DPRD Papua Barat Daya, Golkar meraih kursi terbanyak yakni 8 kursi, disusul PDIP dan Demokrat masing-masing 5 kursi.

Ketiga partai ini memang sudah bersaing ketat sejak lama di daerah yang kini masuk Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Daerah Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Fakfak, Teluk Wondama, dan Kaimana, di Pemilu 2019 masuk ke dapil DPRD Papua Barat 1 dan 5 dengan alokasi total 21 kursi yang kebanyakan dimiliki PDIP (4 kursi), Golkar (3 kursi), dan Nasdem (3 kursi). Di Pemilu 2024, semua daerah itu masuk ke DPRD Papua Barat (baru) dapil 1 sampai 5 dengan total alokasi 35 kursi.

Sementara itu, di daerah Kota Sorong, Sorong, Raja Ampat, Sorong Selatan, Tambrauw, dan Maybrat, di Pemilu 2019, kebanyakan memilih Golkar. Di daerah yang pada Pemilu 2019 masuk ke dapil DPRD Papua Barat 2 sampai 4 ini, Golkar meraih 4 kursi dari total 24 kursi, disusul Demokrat dan Nasdem masing-masing 3 kursi.

Empat komposisi DPRD di atas memperlihatkan bahwa perebutan kursi di Pemilu 2024 Tanah Papua berlangsung ketat. Jumlah kursi partai pemenang tidak sampai dua kali lipat pemilik kursi terbanyak kedua. Namun, kondisi ini tidak terjadi di Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

Dominasi Sempurna Nasdem dan PDIP di Bagian Tengah

Nasdem menjadi juara di DPR Papua Pegunungan. Partai besutan Surya Paloh tersebut mendapat 11 kursi. Jarak perolehan kursi antara Nasdem dengan pemilik kursi terbanyak kedua juga begitu jauh, yakni PKS dan Demokrat yang masing-masing punya 5 kursi.

Ini membuktikan Nasdem mampu meningkatkan performa dan dominasinya di wilayah ini. Provinsi Papua Pegunungan mencakup Yalimo, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Lanny Jaya, Nduga, Tolikara, dan Mamberamo Tengah dengan jumlah kursi DPR Papua Pegunungan sebanyak 45 kursi. Kecuali Tolikara, semua daerah pada Pemilu 2019 masuk ke dapil DPR Papua 5 dan 6 dengan alokasi total 15 kursi dengan kursi terbanyak dimiliki Nasdem 3 kursi, disusul Gerindra, PDIP, PAN, dan Demokrat masing-masing 2 kursi.

Konstelasi politik serupa Papua Pegunungan juga terjadi di Papua Tengah. Hanya saja, partai pemilik kursi terbanyaknya adalah PDIP (11 kursi). Pemilik kursi terbanyak kedua, Nasdem, hanya punya 5 kursi, tidak sampai setengah dari kursinya PDIP.

Dengan capaian ini, PDIP mampu keluar sebagai juara di yang persaingan partainya ketat. Provinsi Papua Tengah mencakup Nabire, Intan Jaya, Mimika, Dogiyai, Paniai, Deiyai, Tolikara, Puncak, dan Puncak Jaya. Di Pemilu 2019, semua daerah itu plus Tolikara (sekarang masuk Papua Pegunungan) masuk ke dapil DPRD Papua 3 & 4 dengan total alokasi 19 kursi. Waktu itu, PAN dan Demokrat punya masing-masing 3 kursi.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR