Mengenal Tren Work From Anywhere (WFA) dan Untung-Ruginya

11 Dec 2023 18:12 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi pekerja dengan sistem work from anywhere (WFA). (Sumber: Pexels/RDNE Stock project)

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Rizal Amril

Tren work from anywhere (WFA) merupakan salah satu perubahan pola kehidupan sehari-hari dalam hal bekerja pasca pandemi Covid-19 tiga tahun silam.

Usai munculnya kebijakan work from home (WFH) yang diterapkan untuk mengurangi interaksi fisik di antara para pegawai, kini bermunculan pula berbagai pola kerja lainnya, salah satunya WFA. 

Saat ini, banyak perusahaan yang menerapkan pola kerja WFA bagi karyawan-karyawannya. 

Dengan adanya kebijakan ini, karyawan tak harus berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mereka dapat bekerja dari lokasi mana pun sesuai preferensi, misalnya dari rumah atau kedai kopi. 

Lantas, apa bedanya sistem kerja WFA dengan WFH? Apa kelebihan dan kekurangan dari tren yang tergolong baru ini?

Pengertian work from anywhere (WFA)

Seperti namanya, work from anywhere atau WFA merupakan sistem kerja yang fleksibel, di mana perusahaan memberdayakan pegawainya untuk bekerja secara produktif atau mandiri dari mana saja sambil tetap selaras dan terhubung dengan budaya dan tujuan. 

Pola kerja WFA sebenarnya bukan hal baru, meski mulai menjadi tren selama dan sesudah berlangsungnya pandemi COVID-19. 

Sebelumnya, tidak sedikit perusahaan yang menerapkan sistem kerja remote dengan konsep yang sama dengan WFA, yaitu karyawan dapat bekerja dari jarak jauh. 

Sistem ini kerap digunakan oleh perusahaan yang tidak memiliki kantor fisik maupun ditujukan bagi pekerja-pekerja lepas (freelance). 

Tren WFA di kalangan pekerja

Semenjak marak diterapkan semasa pandemi, banyak pekerja yang merasa nyaman bekerja dari rumah. 

Dilansir dari Hubspot, riset McKinsey menunjukkan sebanyak 87 persen pekerja menyambut baik ketika diberikan kesempatan pengaturan kerja yang fleksibel. 

Bahkan, sistem kerja yang ideal bagi mayoritas pekerja adalah 100 persen remote atau jarak jauh. 

Banyak orang beranggapan tren ini akan berakhir seiring dengan situasi pandemi yang mulai mereda. 

Akan tetapi, faktanya, 70 persen pekerja tetap menunjukkan keinginan untuk bekerja secara hybrid atau bahkan sepenuhnya remote

Kelebihan dan kekurangan WFA

Sebagaimana sistem kerja lainnya, kebijakan work from anywhere memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan dari sistem ini antara lain:

  • Hemat biaya pribadi dan perusahaan. Dengan bekerja secara WFA, karyawan tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli bensin maupun membayar biaya transportasi untuk pergi ke kantor. Selain itu, perusahaan juga bisa menghemat biaya fasilitas seperti penggunaan listrik. 
  • Meningkatkan produktivitas. Bekerja dari mana saja artinya tidak perlu menghabiskan waktu untuk melakukan perjalanan ke kantor. Dengan demikian, waktu yang tersedia dapat digunakan untuk memaksimalkan pekerjaan.
  • Jam kerja lebih fleksibel. Sebelum adanya kebijakan WFH atau WFH, karyawan harus hadi di kantor dan bekerja pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Dengan adanya sistem WFA, jam kerja dapat diatur secara lebih fleksibel sesuai dengan preferensi dan kesibukan. 

Di sisi lain, sistem WFA juga memiliki sejumlah kekurangan, seperti:

  • Mengganggu work-life-balance. Bagi pekerja yang memiliki manajemen waktu yang baik, bekerja secara WFA bisa menjadi sebuah berkah. Namun, hal sebaliknya dapat terjadi pada karyawan yang terbiasa dengan jam kerja teratur. Mereka mungkin akan menjumpai kesulitan dalam memisahkan waktu antara bekerja dan beristirahat, sehingga work-life balance menjadi terganggu.
  • Harus terhubung dengan internet. Pekerjaan remote mengharuskan tersedianya jaringan internet yang cepat dan berkualitas. Sebab, karyawan dituntut untuk melakukan update pekerjaan atau menghadiri meeting secara online. Alhasil, pekerjaan yang dijalankan melalui sistem WFA akan mengalami hambatan jika akses internet kurang memadai. 
  • Potensi isolasi sosial. Bekerja secara WFA artinya tidak perlu melakukan interaksi secara langsung dengan orang lain. Selain itu, pekerja juga tidak punya kewajiban untuk keluar dari tempat tinggalnya. Hal ini dapat meningkatkan potensi terjadinya isolasi dari kehidupan sosial. 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER