Kisah Wisudawan Termuda Unpad, Lulus Fakultas Kedokteran di Usia 19 Tahun

6 Juni 2023 16:06 WIB

Narasi TV

Rein Vidya Banafsha, wisudawan termuda FK Unpad pada 2022 lalu. Sumber: fk.unpad.ac.id.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Media sosial diramaikan oleh sosok wisudawan termuda dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad). 

Rein Vidya Banafsha tercatat baru berusia 19 tahun saat dinyatakan lulus dari FK Unpad pada Februari 2022. Dia berhasil menyelesaikan studi Sarjana dalam waktu 3,5 tahun. 

Mengutip laman web resmi Universitas Padjadjaran, Rein mendapatkan predikat sebagai wisudawan termuda dengan usia 19 tahun 4 bulan pada Upacara Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2021/2022 yang diselenggarakan 7 Juni 2022. 

Saat itu, Rein berkesempatan mengikuti wisuda secara luring yang diselenggarakan di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad.

Masuk kelas percepatan

Pencapaian perempuan kelahiran Tasikmalaya, 3 Oktober 2002 itu tak pelak membuat warganet takjub dan bertanya-tanya tentang awal mula dirinya masuk ke FK Unpad.

Rupanya, Rein sempat menjadi mahasiswa baru termuda di Unpad pada tahun 2018. Dirinya baru berusia 15 tahun 10 bulan saat bergabung ke program studi Kedokteran Unpad. 

Sejak duduk di bangku SMP, Rein telah mengikuti program percepatan. Dia menyelesaikan studinya di SMPN 5 Tasikmalaya hanya dalam waktu dua tahun. 

Saat melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Tasikmalaya, Rein kembali mengikuti program percepatan dan kembali lulus dalam waktu dua tahun. 

Setelah lulus dari sekolah menengah, Rein mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dirinya mantap memilih program studi Kedokteran Unpad sebagai pilihan pertama.

Beratnya kuliah semasa pandemi

Awalnya, Rein sempat berpikir bahwa kuliah di jurusan Kedokteran sangat berat, terlebih karena usianya yang masih cukup muda. 

Ditambah lagi, Rein sempat harus menjalani pembelajaran jarak jauh secara daring semasa pandemi COVID-19. 

Sebagai mahasiswa Kedokteran, dirinya merasakan perbedaan yang signifikan antara kuliah daring dan luring, terutama ketika harus melakukan praktikum. 

“Praktik online jadi lebih kurang (menangkapnya), karena lebih menempel kalau offline,” tutur Rein. 

Namun, seiring berjalannya waktu, dia berusaha menikmati masa-masa kuliahnya dan berhasil melewati masa studi sarjananya dengan baik. 

“Lumayan susah belajar di FK, tetapi kalau dinikmati prosesnya akan bisa melewati itu semua,” ungkap Rein. 

Setelah ini, Rein berencana melanjutkan studinya ke pendidikan spesialis.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR