Belajar Makna La Ilaha Illallah: Ringan Diucapkan, Berat Diamalkan

15 Maret 2024 20:03 WIB

Narasi TV

Lorem ipsum dolor si amet

Penulis: Revi Ekta

Editor: Soni Triantoro

Islam punya ragam kosakata yang baik maknanya, bahkan dianjurkan untuk diucapkan setiap saat. Salah satu yang paling populer ialah kata “Laa Ilaha Illallah”. Tentu kata ini sudah sangat melekat bagi kaum muslim karena tersemat dalam dua kalimat syahadat “Laa Ilaha Illallah, Muhammadur Rasulullah”. 

Tapi coba yuk kita pelajari lebih jauh maknanya. 

Beberapa ulama mengartikan kata ‘Ila’ sebagai ‘’disembah’’, tapi ulama lainnya ada pula yang mengartikannya dengan artian ‘’penciptaan alam raya’’. Sehingga, “Laa Ilaha Illallah” berarti ‘’tidak ada yang disembah selain Allah’’. Namun, dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari, tidak sedikit orang-orang yang menyembah selain Allah, misalnya saja mereka yang menyembah matahari, bulan, setan dan lain-lain. Sehingga para ulama sepakat untuk menambahkan artinya menjadi ‘Tidak ada yang berhak disembah selain Allah”. 

Kenapa harus dibuat penegasan soal penyembahan tersebut? Quraish Shihab menerangkan, penyembahan itu bukan sekadar ketaatan semata. Ada ketaatan dan ketundukkan yang lahir dari lubuk hati terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui hakekatnya. 

Karena berkaitan dengan keyakinan, maka kalimat “Laa Ilaha Illallah” menjadi ringan saat diucapkan, namun berat dalam pengamalan. “Ini kalimat yang sangat mudah diucapkan tapi yang paling berat di antara seluruh Rukun Islam dan Rukun Iman. Karena dia berkaitan dengan keyakinan plus harus diwujudkan dalam kenyataan” ucap Quraish Shihab.

Kita juga mesti ingat sifat keesaan Allah SWT. Dibuktikan dalam Surah Al-Ikhlas yang menerangkan itu, bahwasanya Allah SWT merupakan satu-satunya tempat kita meminta dan memohon pertolongan. Karena, jika kita menaruh harapan pada sesama manusia, maka belum tentu terkabul. “Esa dalam zatnya, esa dalam sifatnya, esa dalam perbuatannya, dan esa dalam kewajiban beribadah kepadanya,” pungkas Quraish Shihab. 

Sehingga kata ‘Allah’ pada “Laa Ilaha Illallah” merujuk pada Surah Al-Ikhlas. 

Keistimewaan yang dimiliki Allah juga terletak pada nama-Nya. Nama atau kata ‘Allah’ ialah nama yang Ia beri untuk diri-Nya. Jika ditelisik maknanya, para ulama berpendapat bahwa kata ‘Allah’ diambil dari akar kaya yang artinya ‘’mengherankan’’ atau ‘’menakjubkan’’. Dalam hal ini Allah menakjubkan jika dilihat dari ciptaan-Nya dan mengherankan jika dilihat dari hakekat-Nya. 

Oiya, ada satu kenyataan unik bila kita bicara mengenai nama Allah. Umumnya, apabila seseorang sedang mengeluhkan sesuatu, tanpa disadari keluar kata ‘ah’ dari mulutnya. Quraish Shihab menerangkan bahwa itu merupakan bawaan dan sudah terbentuk secara alamiah dari Tuhan di dalam diri manusia. 

“Itu fitrah manusia memohon pada Allah, dipersingkat kata Allah menjadi ‘ah’. Baik mengingat maupun tidak mengingat, Anda berkata ‘ah’. Karena itu bawaan dari dalam diri yang diciptakan Allah sehingga kita ‘ah’,” jelas Quraish Shihab. 

Jika kita sudah banyak bicara tentang makna dan arti dari kata “Laa Ilaha Illallah”, maka sebaiknya kata ini diucapkan setiap saat. Tujuannya agar umat muslim dapat terus mengingat dan sadar sedang berada di bawah lindungan-Nya sehingga kita dapat menghindari kegiatan yang bertentangan dengan “Laa Ilaha Illallah” itu sendiri. 

Itulah ulasan mengenai makna dan arti kata “Laa Ilaha Illallah”. Selama bulan suci Ramadhan, Shihab & Shihab akan rutin mengulas kosakata keagamaan yang bisa jadi pengingat dan penuntun kita dalam kehidupan sehari-hari. Kamu juga bisa saksikan tayangan setiap hari menjelang waktu berbuka puasa, hanya di Indosiar dan Video.com.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR