Hati-hati Memvonis Seseorang Kafir!

2 April 2024 20:04 WIB

Narasi TV

Hati-hati Memvonis Seseorang Kafir!

Penulis: Chairunnisa

Editor: Suryawijayanti

“Dasar kafir!”

Teman-teman, tahu enggak? Kalimat ini seharusnya enggak gampang keluar dari mulut kita loh kepada teman-teman non muslim. Karena ternyata, bahkan Al-Qur’an pun tidak menyebut orang non muslim dengan sebutan kafir. Wah, ilmu baru nih buat kita! Yuk sini belajar dari episode Shihab & Shihab tentang kafir.

Menurut Quraish Shihab, kata kafir itu terambil dari kata berbahasa Arab kafara yang asal katanya berarti menutup. Apapun yang dilakukan seseorang dengan menutup sesuatu, maka itu disebut kafir.

Quraish Shihab mencontohkan “Petani, oleh Al-Qur’an dinamai kafir, kenapa? Karena dia ambil benih, dia taruh di tanah, dia tutup, (dinamai) kafir. Orang kikir, dinamai kafir. Dia menutup kantongnya. Dia memiliki sesuatu untuk dipersembahkan, tapi dia enggan, maka dia kafir. Orang yang melakukan dosa, baik kecil maupun besar, kafir. Karena dia semestinya menunjukkan tanda syukurnya kepada Tuhan dengan beramal baik. Nah puncak kekufuran itu adalah mengingkari wujud Tuhan”.

Dalam banyak lembaran Al-Qur’an dan hadist, kita akan menemukan bahwa penamaan kafir itu bisa bermacam-macam makna. Bahkan muslim pun bisa menjadi kafir, salah satunya ketika dia meninggalkan salat.

Jadi, apakah artinya tidak tepat bila kita menyebut non muslim dengan sebutan kafir? 

Teman-teman, Al-Qur’an berpesan agar kita tidak memaki orang-orang yang menyembah selain Allah, karena akan mengundang mereka memaki Tuhan. Apalagi bila dalam konteks kafir disebut sebagai bentuk makian.

Lalu bagaimana dengan ayat pertama dalam surat Al-Kafirun, dimana Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW memanggil orang dengan sebutan kafir?

Surat Al-Kafirun ayat (1)

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang kafir”

Quraish Shihab menjelaskan bahwa maknanya tidak serta merta demikian. Perlu dipahami, bahwa Nabi Muhammad SAW sejatinya adalah manusia yang sangat lemah lembut dan tidak pernah memaki orang lain. Tetapi, Tuhan memerintahkan hal tersebut kepada Nabi Muhammad SAW. Maka, karena perintah itu bersumber dari Tuhan, kita boleh laksanakan. Karena ya memang hanya Tuhanlah yang mengetahui kekafiran seseorang.

Rasul dan para ulama pun berpesan agar kita sangat berhati-hati dalam menamai seseorang kafir, bahkan jika kita sudah memiliki 99 dari 100 bukti.

“Kalau Anda telah menemukan bukti, 99 bukti, tinggal 1, untuk menentukan bahwa si A kafir, maka jangan namai dia kafir, walaupun sudah 99 bukti yang ada. Kenapa? Karena Nabi berpesan, siapa yang memaki seseorang dengan kafir, maka salah satu dari mereka itu pasti kafir. Kalau yang dituduh bukan kafir, maka yang menuduh kafir. Berbalik ke dia. Jadi kita harus sangat hati-hati.” Jelas Quraish Shihab.

Bahkan Al-Quran pun tidak menamai orang-orang nasrani dan yahudi dengan kafir. Tapi dinamai dengan nama ahlul kitab, yang artinya orang-orang yang dianugerahi kitab suci oleh Tuhan. Sementara untuk orang-orang non muslim yang tidak memiliki kitab, Al-Quran menyebutnya dengan kaum musyrik.

Kita perlu memahami bahwa ada perbedaan antara penamaan seseorang dengan perbuatan yang dilakukan seseorang. 

Misalnya nih, ada orang yang melakukan kebohongan, ada orang yang disebut pembohong. Ini tentu beda maknanya. Orang yang melakukan kebohongan mungkin hanya satu dua kali. Tapi pembohong biasanya disematkan pada orang yang sudah sering dan berkali-kali berbohong. Namun yang perlu digarisbawahi, kita tetap tidak boleh asal melabeli orang tersebut sebagai pembohong, karena bisa jadi suatu saat dia insaf. Tapi perbuatannya itu, boleh kita sebut sebagai kekufuran.

Semoga ilmu yang disampaikan di episode Shihab & Shihab kali ini bisa betul-betul kita pahami dan jalankan ya teman-teman. 

Jangan sampai merasa diri kita si paling-paling, deh. Jangan mudah menuduh dan melabeli orang lain dengan sebutan-sebutan yang buruk. Apalagi diri kita pun belum tentu lebih baik dari orang tersebut.

Alhamudulillah ya, tiada hari tanpa belajar ilmu baru. Saksikan terus Shihab & Shihab setiap jelang berbuka puasa selama bulan Ramadan hanya di Indosiar dan Vidio.com.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR