Deretan kejanggalan pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Salim Baswedan, makin kentara dalam proses peradilan.
Saksi dan bukti yang bisa mengarahkan kalau kasus itu dilakukan dengan terencana tak dihadirkan dalam ruang sidang. Novel menunjukkan bukti-bukti bahwa sebelum penyiraman itu terjadi, ada pengintaian yang lebih dulu dilakukan di sekitar rumahnya.
Ada tiga orang pengintai yang tertangkap kamera tetangga Novel berhari-hari berada di sekitar rumahnya dan pernah diungkap kepolisian. Bukti-bukti itu pula yang tertera dalam laporan investigasi Komnas HAM yang dibuat pada 2018.
Tim Buka Mata, Narasi, memperoleh salinan dokumen investigasi Komnas HAM terkait kasus yang dialami Novel. Laporan itu menyebut kalau polisi diduga melakukan penyalahgunaan proses penyidikan dalam kasus ini.
Alih-alih mendalami peran ketiganya sebelum aksi penyiraman air keras terjadi, polisi belakangan malah menguatkan alibi mereka dan meyakini kalau mereka tak terlibat.
Tapi bukti yang disodorkan itu janggal karena polisi hanya menyelidiki keberadaan terduga pengintai saat kejadian dan tak memeriksa tetangga Novel yang melihat ketiganya kerap terlihat sebelum peristiwa penyiraman air keras.
Siapa sebenarnya mereka? Dan apa yang dilakukan sebelum peristiwa penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan?