Pertemuan Jokowi-Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus meninggalkan kekecewaan pendukung Prabowo-Sandi. Para pendukung menuding ada politik transaksional dari pertemuan itu. Soal tudingan itu, pihak Gerindra membantahnya. Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan, meskipun terjadi pertemuan Jokowi-Prabowo, tidak ada transaksi tawaran kursi kabinet kepada Gerindra.
“Kami sering ditawarin jabatan sejak dulu, mulai dari menteri hingga wapres. Tapi tidak kami ambil. Jangan samakan Gerindra dengan pihak lain yang ingin mencari panggung untuk 2024,” tegas Andre. Pertemuan itu, kata Andre, untuk membela para pendukung yang ditangkap karena kericuhan 22 Mei. “Hanya Partai Gerindra yang menjamin pendukung yang di penjara,” tegasnya.
Peneliti P2D, Rocky Gerung mengatakan karena yang mengatakan tidak ada bagi-bagi jabatan dari pertemuan Jokowi-Prabowo itu orang partai, jadi publik seolah-olah percaya saja. Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf menyinggung klaim Partai Gerindra yang menyatakan paling berjuang membebaskan para pendukung yang ditangkap polisi. ”Itu hanya klaim. Semua pihak bisa saja mengklaim seperti itu,” kata Muzammil.