Penolakan CPNS karena faktor disabilitas juga terjadi pada Wuri Handayani, salah satu lulusan terbaik dari Universitas Airlangga dan lulusan The University of Hull, Inggris, yang sempat ditolak mengikuti tes CPNS di Surabaya. Sebagai seorang difabel, Wuri sudah kenyang dengan diskriminasi.
Diskriminasi pertamanya dialami di kampusnya sendiri, Unair. Saat itu Wuri yang mengalami kelumpuhan permanen akibat kecelakaan saat mendaki gunung ‘dipaksa’ pindah jurusan. “Saya awalnya jurusan Farmasi. Tapi diminta pindah karena di fakultas itu tidak boleh ada mahasiswi yang difabel,” kata Wuri yang saat ini menjadi dosen tetap non PNS di UGM.
Tahun 2004, saat Pemkot Surabaya membuka formasi CPNS, Wuri mendaftar. Menurut Wuri, dirinya mendaftar sebagai PNS agar negara bisa memberikan legitimasi, pengakuan, penghormatan terhadap disabilitas. Namun, belum mengikuti ujian, Wuri sudah ditolak panitia CPNS dengan alasan cacat. Wuri pun menggugat Pemkot Surabaya. Gugatannya mulai dari PTUN hingga MA selalu dimenangkan majelis hakim.