Difa City Tour, Satu-Satunya Ojek Difabel di Dunia

20 Jun 2018 21:06 WIB

Salah satu pelanggan Difa City Tour, Fikri Thalib mengaku awalnya ragu menggunakan Difa City Tour sebagai pilihan bertransportasi di Yogyakarta. Sebab, ia juga seorang tuna daksa. “Awalnya saya khawatir juga karena badan saya ini besar,” katanya.

Tapi keraguan ini ditepis oleh pengemudi Difa City Tour yang mengaku sebagai atlet olahraga dari kelompok difabel. “Jadi ketika naik, drivernya langsung bantu mengangkat saya. Kata drivernya, saya biasa mengangkat 300 kilogram, apa lagi hanya 80 kilogram,” cerita Fikri.

Saat ini, pelanggan Difa City Tour juga bukan hanya dari kalangan difabel, tapi juga masyarakat umum.

 “Apakah ada keraguan pelanggan masyarakat umum yang khawatir soal keselamatan mereka karena pengemudinya difabel?” tanya Najwa Shihab.

Pendiri Difa City Tour, Triyono pun menjawab. “Itu sudah pasti. Kadang-kadang malah di-cancel,” katanya.

“Tapi coba deh, kalau tidak enak, tak usah bayar. Akhirnya, wah enak. Bayar! Jadi awal-awal butuh diyakinkan,” lanjut Triyono.

Trioyono juga mengklaim ojek-ojek Difa dan motornya lebih aman. Satu-satunya saingan adalah mobil. “Karena rodanya tiga, nggak mungkin jatuh. Lebih stabil. Ada naungan untuk panas juga. Jadi teman-teman juga ada penahan anginnya. Jadi sangat customize kebutuhannya,” katanya.

Saat ini ojek Difa sudah melebarkan sayap dengan menyediakan tour keliling kota, antar barang, sampai pijat online. “Jadi yang massage ini melibatkan teman-teman kita dari tuna netra, supaya saling terintegrasi. Transportasi mereka juga jadi mudah,” kata Triyono.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

SELANJUTNYA

TERPOPULER