Dua calon gubernur Jawa Tengah yang tengah bersaing dalam pemilihan kepala daerah, Ganjar Pranowo dan Sudirman Said mengaku memanfaatkan media sosial untuk mengeruk simpati dari masyarakat. Media sosial menjadi ruang untuk memikat dan pembentukan citra bagi calon kepala daerah.
Menurut Ganjar Pranowo, media sosial bisa digunakan untuk ruang partisipasi masyarakat terhadap pembangunan daerah. Hal ini bisa diterapkan melalui laporan-laporan dari masyarakat langsung ke kepala daerahnya. “Ada yang lapor jalan bolong. Ada yang lapor ada pungli. Ada yang lapor antrean rumah sakit panjang. Sebenarnya itu satu partisipasi. Yang kedua mereka mau aktif melaporkan dan kita merespon. Kalau kita mikirnya positif, itu barang (media sosial) bagus,” katanya.
Sementara itu, Sudirman Said menilai media sosial lebih banyak manfaatnya dibandingkan dengan keburukannya. Kebaikan itu akan terekam dengan baik. “Kita tak bisa menghapus jejak digital karena itu kita gunakan untuk sesuatu yang memberi manfaat, ini juga bisa kita kerjakan di Jawa Tengah dan Republik,” katanya.