Penggunaan alat komunikasi secara bebas di dalam penjara memudahkan bandar mengendalikan bisnis narkobanya di luar penjara. Masjuno, Kepala Rutan Salemba mengatakan saat ini pihaknya menyiapkan loker di pintu masuk untuk menaruh barang-barang komunikasi baik milik sipir maupun pengunjung. “Sekarang pokoknya lebih ketat. Ada penjaga lagi dan juga menggunakan alat pendeteksi. Selain itu, kami memaksimalkan fungsi intelijen,” katanya.
Sementara itu Kepala BNN, Heru Winarko mengatakan, langkah paling pertama melarang penggunaan alat komunikasi dan anjing pelacak. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Umum DPP Granat, Henry Yosodiningrat. “Dari dulu saya bilang, penjara itu harusnya area blankspot. Bukan itu saja, tolong jangan seperti raja kecil. Kami mau sidak diperlambat dan harus izin Kakanwil, ya mereka sudah clear area,” kata Henry
Menyangkal tudingan Henry, Direktur Pelayanan Tahanan Lilik Sujandi mengatakan, koordinasi atau izin itu untuk meminimalisir resiko saat sidak. Soal blank spot, ia mengatakan sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang agar warga sekitar lapas tidak terkena dampak.