Langkah mengalihkan dukungan juga dilakukan oleh mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Demul, biasa dia dipanggil sebelumnya adalah tim pemenangan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014. Terkait perpindahan dukungan, ia mengatakan Jokowi yang paling realistis didukung karena hasil kerjanya bisa terlihat dan harus ada kesinambungan pembangunan. “Jangan sampai pembangunan terpotong di jalan. Kalau sudah enak, untuk apa diganti? Itu kan yang dirasakan rakyat. Kita kan demi kepentingan publik,” kata Ketua TKD Jokowi-Ma’ruf di Jawa Barat ini.
Sementara mantan Menkopolhukam Kabinet Kerja periode 2014-2015, Tedjo Edhy Purdijatno yang saat ini beralih mendukung Prabowo, perpindahan dukungan bukan karena merasa sakit hati dengan Jokowi. “Saya ini kan pernah di militer. Jadi gonta ganti jabatan itu biasa. Saya juga bukan pindah partai, saya ini ikut membidani Partai Berkarya, seperti saya ikut mendirikan Partai Nasdem,” kata Tedjo.