Dari 24 hingga 30 Oktober 2019 semestinya digunakan calon ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif PSSI untuk berkampanye. Namun, beberapa agenda perkenalan calon dibatalkan, bahkan tanpa ada alasan yang jelas.
"Saya memposisikan diri sebagai pemain, PSSI sebagai regulator. Jadi saya sebagai pemain mengikuti aturan regulator saja. Soal agenda debat dibatalkan, itu merugikan saya,” kata calon Ketua Umum PSSI, Arif Putra Wicaksono.
Senada, M. Kusnaeni--salah satu calon komite eksekutif PSSI--merasa dirugikan. "Orang seperti saya yang tidak punya akses ke voters, itu sangat dirugikan karena seharusnya tanggal 24-30 harusnya kami sosialisasi. Saya kecewa PSSI karena semua tidak dijalankan," ujarnya.