DPR Usulkan Cetak Uang Rp600 Triliun, Ekonom: Awas Hiperinflasi!
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengusulkan agar Bank Indonesia (BI) mencetak uang Rp400-600 triliun. Menurut politikus asal PDIP ini, cetak uang besar-besaran adalah cara cepat mengatasi krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Dalam sejarahnya, Indonesia pernah melakukan hal serupa, yaitu pada zaman demokrasi terpimpin era Soekarno. Pencetakan uang secara intens terbukti melahirkan hiperinflasi. Teorinya sederhana inflasi akan terjadi saat semakin banyak uang beredar di masyarakat dibanding yang dibutuhkan.
Banyak negara yang memilih langkah instan tersebut untuk hadapi krisis. Salah satunya Zimbabwe, Nilai mata uang mereka sudah hampir tak bernilai untuk membeli kurs asing.
Beruntung usul ajaib ini ditolak mentah-mentah oleh Gubernur Bank Indonesia “Cetak uang untuk menangani COVID-19 itu barangkali bukan praktik yang lazim di bank sentral dan juga tidak dilakukan oleh BI," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (6/5/), dikutip dari Antara.