4 Desember 2023 13:12 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Humor memang menjadi sesuatu yang lucu dan bisa mencairkan suasana, terlebih saat berada di kantor. Namun, bagaimana jika humor tersebut justru melecehkan? Berikut cara menghadapi humor seksis di lingkungan kerja.
Humor seksis atau sexist jokes adalah lelucon yang merendahkan dan mendiskriminasi gender seseorang. Biasanya humor seksis diucapkan oleh laki-laki kepada perempuan yang menjadi objek humor. Hal ini bisa terjadi karena adanya ketimpangan relasi di sana.
Mengutip Magdalene, stand up comedian Sakdiyah Ma’ruf sempat membicarakan soal humor seksis. Menurutnya, humor ini akan tetap langgeng karena berpadu dengan pola pikir masyarakat patriarkal. Mereka menganggap perempuan sebagai kelompok inferior atau lebih rendah daripada laki-laki.
Humor seksis misalnya, “kamu sering pakai pakaian seperti itu pasti mau menarik perhatian bos ya”. Atau menggunakan istilah seperti “turun mesin”, “daun muda”, dan lain sebagainya.
Jika didiamkan, humor seksis bisa berujung pada pelecehan seksual. Pasalnya, laki-laki akan memandang perempuan menjadi objek yang bisa dijadikan bahan lelucon. Situasi ini tentu membuat perempuan merasa tak nyaman, tetapi terkadang tak mampu melawan karena takut dianggap baperan (bawa perasaan).
Lantas, bagaimana cara menghadapi humor seksis di lingkungan kerja?
Cara menghadapi humor seksis
Berikut cara menghadapi humor seksis di lingkungan kerja:
Ketika kamu mendengar lelucon yang merendahkan atau melecehkan, tetapi kamu tak berani melawan dengan kata-kata, maka jangan berikan reaksi apapun.
Tertawa akan menyiratkan makna bahwa kamu setuju dengan lelucon tersebut. Lain halnya ketika kamu diam, tidak merespons, dan tidak ikut tertawa adalah bentuk perlawanan.
Terkadang seseorang merasa tak sadar saat melontarkan lelucon seksis. Jika demikian, kamu bisa menegur orang tersebut bahwa lelucon yang disampaikannya telah menyinggung perasaanmu dan merendahkan perempuan.
Memang tak semua perempuan berani menegur ketika berhadapan dengan situasi ini. Terlebih jika orang yang mengucapkan adalah atasanmu. Namun, tak ada salahnya untuk mencoba menegur lebih dulu.
Kamu juga bisa menarik diri dari tongkrongan atau ruangan sebagai bentuk perlawanan. Artinya, kamu menunjukkan sikap bahwa percakapan tersebut sudah tidak asyik lagi dan menyinggung perasaanmu.
Humor seksis yang diucapkan dalam tongkrongan atau circle tertentu bisa menjadi sebuah kebiasaan. Apalagi jika humor tersebut membuat orang lain tertawa. Oleh sebab itu, kamu bisa mencari circle baru yang lebih menghargai semua gender dan tidak diskriminatif.
Itu tadi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi humor seksis di lingkungan kerja. Semoga bermanfaat!
KOMENTAR
Latest Comment