Dahak atau lendir merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan kuman. Seperti halnya manusia dewasa, dahak juga kerap muncul pada bayi saat mereka mengalami flu atau batuk.
Namun, keberadaan dahak dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi karena saluran napas yang tersumbat. Akibatnya, bayi menjadi rewel.
Dalam situasi ini, orang tua perlu tahu cara mengeluarkan dahak pada bayi dengan cara yang aman serta efektif.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan.
1. Menepuk punggung bayi
Menepuk punggung bayi merupakan metode yang cukup efektif, terutama bagi bayi yang rewel akibat merasa tidak nyaman akibat adanya dahak.
Caranya yakni dengan menempatkan bayi di posisi tengkurap. Orang tua kemudian dapat menepuk punggung bayi secara perlahan.
Sangat penting untuk menjaga agar bayi tetap nyaman selama proses ini, sehingga disarankan untuk memosisikan bayi di pangkuan atau di atas kasur yang empuk.
Suara dan gerakan yang lembut dapat menenangkan bayi sembari membantu mengeluarkan dahak yang mengganggu.
2. Menggunakan alat untuk mengeluarkan lendir
Menggunakan alat seperti rubber bulb atau nasal aspirator juga menjadi alternatif yang baik untuk membantu mengeluarkan dahak.
Rubber bulb atau spuit karet dapat digunakan untuk bayi berusia di bawah 6 bulan. Kelebihan dari penggunaan alat ini adalah dapat dengan cepat menyedot lendir.
Namun, penting untuk memastikan bahwa alat dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan mencuci alat menggunakan air hangat dan sedikit sabun, kemudian dibilas.
Nasal aspirator bisa menjadi pilihan lain. Metode ini memanfaatkan isapan dari mulut orang tua untuk membantu mengeluarkan lendir. Namun, penting untuk tidak menggunakan isapan yang terlalu kuat agar tidak menyebabkan iritasi pada saluran hidung bayi.
3. Menggunakan uap dan humidifier
Uap dianggap sangat efektif dalam mengencerkan dahak. Hal ini karena uap dapat membuka saluran pernapasan, sehingga lendir yang tertekan menjadi lebih mudah dikeluarkan.
Orang tua dapat meletakkan bayi di dekat uap dari mandi air panas atau menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara. Dalam memilih humidifier, orang tua harus memperhatikan model yang aman dan sesuai bagi bayi.
Sebagai alternatif, penguapan juga bisa dilakukan dengan cara membiarkan bayi menghirup uap dari baskom berisi air panas. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko terkena uap panas.
4. Memandikan bayi dengan air hangat
Mandi dengan air hangat merupakan cara lain yang dapat membantu meredakan pernapasan bayi dan mengeluarkan dahak. Hal ini dikarenakan paparan suhu hangat dari air dapat membantu mengencerkan lendir di tenggorokan.
Saat memandikan bayi, penting untuk tidak membiarkannya terlalu lama di dalam air dan segera membalutnya dengan handuk hangat setelah mandi.
5. Berjemur di bawah sinar matahari pagi
Berjemur di bawah sinar matahari pagi memiliki banyak keuntungan, termasuk memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi. Cara ini juga dapat membantu mengencerkan lendir dalam saluran pernapasan.
Waktu terbaik untuk menjemur bayi adalah pada pagi hari sebelum pukul 10, untuk menghindari paparan sinar matahari yang terlalu panas. Selama proses ini, orang tua harus memastikan bayi tetap berpakaian, dan tidak dijemur terlalu lama.
6. Menjaga kelembapan lingkungan
Menjaga kelembapan di ruang tidur bayi dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan akibat lendir. Humidifier dapat digunakan untuk meningkatkan kelembapan dalam ruangan.
Mengganti air di humidifier secara rutin adalah langkah penting agar alat tersebut tetap bekerja optimal dan tidak mengeluarkan udara yang kotor.
Selain itu, kondisi ruangan yang lembap juga bisa diciptakan dengan mandi air hangat selama beberapa menit sebelum tidur untuk membantu mengencerkan dahak.
7. Tindakan lanjutan jika gejala berlanjut
Jika kondisi bayi tidak kunjung membaik setelah mencoba berbagai cara di atas, orang tua mungkin perlu membawanya ke dokter.
Munculnya gejala lain seperti demam tinggi atau perubahan warna dahak mungkin menjadi indikasi diperlukannya pengobatan lebih serius.
Orang tua bisa mencari rekomendasi dari dokter spesialis anak yang berpengalaman atau menggunakan aplikasi konsultasi medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan aman bagi bayi.
Penanganan yang benar dan sesegera mungkin akan membantu mengatasi masalah pernapasan bayi dengan lebih efektif.