8 Fakta Menarik Starlink Elon Musk yang Tak Banyak Diketahui Masyarakat Indonesia

29 May 2024 23:05 WIB

thumbnail-article

CEO SpaceX Elon Musk usai meresmikan layanan Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod Denpasar, Minggu (19/5/2024). (Sumber: ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Elon Musk, pendiri SpaceX dan Tesla, resmi meluncurkan layanan internet Starlink miliknya di Indonesia pada Minggu (19/5/2024) lalu di Puskesmas Pembantu, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Bali.

Setelah resmi diluncurkan, kini pengguna internet di Indonesia dapat berlangganan layanan internet latensi rendah tersebut.

Selain menyediakan layanan internet untuk digunakan masyarakat luas di Indonesia, Starlink hadir di Indonesia setelah bekerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan layanan internet di berbagai puskesmas di wilayah 3T.

Fakta menarik Starlink

Sebagai penyedia layanan internet baru di Indonesia, tak sedikit yang belum tahu fitur-fitur Starlink. 

Perusahaan layanan internet milik Elon Musk ini mendapatkan perhatian setelah gunakan jaringan satelit, alih-alih jaringan kabel fiber optik.

Berikut fakta-fakta menarik seputar Starlink, layanan internet yang baru saja diluncurkan di Indonesia.

1. Sejumlah tokoh hadiri peluncuran Starlink

Peluncuran Starlink di Indonesia tidak hanya dihadiri oleh Elon Musk dan Presiden Jokowi. 

Beberapa menteri kabinet juga turut hadir, di antaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Kehadiran para pejabat tinggi ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah Indonesia terhadap inovasi teknologi ini.

2. Asal usul nama Starlink

Nama "Starlink" diambil dari novel terkenal "The Fault in Our Stars" karya John Green yang diterbitkan pada tahun 2012. 

Novel tersebut menceritakan kisah cinta antara Hazel Lancaster, seorang penderita kanker stadium akhir, dan Augustus, yang juga menderita penyakit yang sama.

Menurut Elon Musk, pemilihan nama ini terinspirasi dari tema novel tersebut yang menggarisbawahi keteguhan manusia dalam menghadapi rasa sakit emosional dan kemampuan memilih dengan siapa mereka membagi beban itu.

3. Gunakan sistem operasi Linux

Starlink beroperasi menggunakan sistem operasi sumber terbuka Linux. Sistem operasi ini terkenal karena sifatnya yang fleksibel dan gratis, serta kemampuannya untuk disesuaikan dengan perangkat keras komputer spesifik.

Dengan menggunakan Linux, Starlink dapat memanfaatkan berbagai repositori program dan alat sumber terbuka di seluruh dunia, memungkinkan pengembangan prototipe dengan cepat dan efisien.

4. Bisa digunakan untuk navigasi

Meski Elon Musk awalnya menolak permintaan untuk menggunakan Starlink sebagai sistem navigasi mirip GPS, namun para peneliti dari Universitas Texas, Austin berhasil menemukan cara untuk mewujudkan hal tersebut.

Mereka merekayasa balik sinyal Starlink yang berfungsi sebagai suar berulang untuk membantu penerima di darat terhubung dengan satelit. 

Penemuan ini membuka kemungkinan bagi Starlink untuk digunakan sebagai sistem navigasi alternatif di masa depan.

5. Ribuan satelit Starlink di orbit

Menurut astronom Jonathan McDowell, pada April 2024, terdapat 5.874 satelit Starlink yang mengorbit bumi, dengan sekitar 5.800 di antaranya aktif beroperasi.

Meskipun jumlah ini menunjukkan kemajuan besar dalam teknologi satelit, beberapa astronom khawatir tentang dampaknya terhadap pengamatan astronomi karena objek terang yang mengorbit dapat mengganggu pengamatan alam semesta.

6. Jangkauan luas

Starlink dirancang untuk menyediakan konektivitas internet di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau atau memiliki konektivitas yang tidak stabil.

Layanan ini telah digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia untuk mengakses pendidikan, layanan kesehatan, dan komunikasi selama bencana alam.

Keberadaan Starlink di Indonesia diharapkan dapat memberikan solusi bagi daerah-daerah yang masih kesulitan mendapatkan akses internet yang memadai.

7. Kecepatan internet Starlink

Menurut Asep Indrayana, seorang pengguna Starlink di Cigugur Girang, Bandung Barat, kecepatan internet yang diberikan oleh Starlink mencapai 360 Mbps pada kondisi terbaik, dengan rata-rata 250 Mbps saat digunakan di rumah. 

Kecepatan ini memungkinkan pengguna di daerah terpencil untuk melakukan streaming, panggilan video, bermain game online, dan bekerja dari jarak jauh tanpa hambatan.

8. Paket langganan dan ketahanan cuaca

Starlink menawarkan paket langganan dengan data berkecepatan tinggi tanpa batas di darat, tanpa komitmen jangka panjang. 

Layanan ini juga diklaim tahan terhadap berbagai kondisi cuaca, termasuk salju, hujan es, hujan lebat, dan angin kencang. 

Dengan demikian, Starlink diharapkan dapat memberikan layanan internet yang andal di berbagai kondisi lingkungan di Indonesia.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER