24 November 2023 14:11 WIB
Penulis: Moh Afaf El Kurniawan
Editor: Indra Dwi Sugiyanto
Mahasiswa Yogyakarta yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi melakukan aksi Mimbar Demokrasi di kampus ISI (Institut Seni Indonesia), Yogtakarta, Kamis (23/11/2023).
Dalam aksi tersebut turut hadir juga masyarakat dari kalangan akademisi serta pegiat seni. Mereka datang dengan tujuan yang sama yakni menolak tegas praktik politik dinasti dan menuntut untuk mengusut tuntas pelanggaran HAM, baik yang terjadi di masa lalu dan baru-baru ini.
Selain itu, ancaman demokrasi di masa mendatang menjadi bagian dari kekhawatiran mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi.
“Kami Aliansi Jaga Demokrasi percaya bahwasanya musabab permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini disebabkan oleh kelompok oligarki yang mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap rakyat,” ungkap Muhammad Suhud dalam pembacaan tuntutannya.
Penindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum terselesaikan, pelecehan konstitusi yang baru-baru ini terjadi di kalangan Mahkamah Konstitusi (MK), dan tumbuhnya praktik politik dinasti menjadi tuntutan utama dalam aksi Mimbar Demokrasi.
Widihasto Wasana Putra, selaku Ketua Sekber Keistimewaan DIY, memberikan apresiasi penuh terhadap aksi Mimbar Demokrasi ini. Menurutnya, aksi ini merupakan energi baru bagi gerakan demokrasi Indonesia, khususnya di Yogyakarta.
“Gerakan ini (Mimbar Demokrasi) menunjukkan bahwa mahasiswa tidak diam dan tidak tidur ketika melihat demokrasi bangsa ini sedang tidak baik-baik saja,” ujar Hasto, sapaan akrabnya, saat dimintai keterangan di lokasi aksi.
Lebih lanjut, Hasto berharap aksi Mimbar Demokrasi tidak hanya terjadi di Yogyakarta saja, melainkan bisa merebak di setiap kampus-kampus di seluruh Indonesia.
“Saatnya kekuatan mahasiswa yang memiliki rasa cinta terhadap negara ini kembali digerakkan, sebagaimana periode-periode sebelumnya yang terjadi pada tahun 1998,” imbuhnya.
Dalam rangkaian aksi Mimbar Demokrasi, mahasiswa dan masyarakat dipertontonkan aksi teatrikal tentang kritik terhadap geopolitik dan hukum yang terjadi belakangan ini.
KOMENTAR
Latest Comment