Alasan Pemerintah Subsidi Rp80 Juta ke Pembeli Mobil Listrik dan Rp40 Juta ke Pembeli Mobil Hybrid

15 Desember 2022 12:12 WIB

Narasi TV

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO Kemenperin/am.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

 
Pemerintah akan memberikan subsidi sekitar Rp80 juta kepada pembeli mobil listrik dan Rp40 juta ke pembeli mobil listrik berbasis hybrid.
 
“Jumlah dari subsidinya ini akan kami hitung, tapi kira-kira untuk pembelian mobil listrik akan diberikan insentif sebesar Rp80 juta, untuk pembelian mobil listrik berbasis hybrid akan diberikan insentif Rp40 juta,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip Antara dalam keterangan pers di Brussels, Belgia, Rabu (14/12/2022) yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden.
 
Selain mobil pemerintah juga akan memberikan subsidi Rp8 juta ke pembeli motor listrik dan Rp5 Juta untuk motor konversi menjadi motor listrik.
 
Agus mengatakan insentif diberikan kepada pembeli mobil atau motor listrik dari produsen yang memiliki pabrik di Indonesia.
 
“Pemerintah sekarang sedang dalam tahap finalisasi menghitung untuk memberikan insentif terhadap pembelian mobil dan motor listrik. Insentif akan diberikan kepada pembeli yg membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di di Indonesia,” kata dia.

Apa Alasan Pemerintah Subsidi Pembelian Kendaraan Listrik?

1. Menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik

Menurut Agus subsidi untuk pembelian kendaraan listrik sangat penting untuk menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik. Indonesia telah belajar dari negara-negara negara-negara yang memiliki ekosistem kendaraan listrik dengan progres yang baik.

“Contohnya negara-negara di Eropa, kenapa mereka lebih maju karena memang pemerintahnya memberikan insentif, dan kalau kita lihat juga China juga berikan insentif dan negara yang sebetulnya menjadi kompetitor kita Thailand juga memberikan insentif,” ujar dia.

2. Memaksa Produsen Percepat Realisasi Investasi

Agus mengatakan pemberian subsidi untuk pembelian kendaraan listrik ditujukan guna “memaksa” produsen mobil dan motor listrik dunia mempercepat realisasi investasinya di Indonesia.
 
“Dengan memberikan insentif ke pembelian mobil atau motor listrik, kita akan 'memaksa’ produsen-produsen mobil listrik atau motor listrik di dunia semakin mempercepat realisasi investasi,” kata Agus.
 
3. Optimalisasi Pemanfaatan Nikel di Indonesia
 
Agus menjelaskan beberapa manfaat percepatan penggunaan mobil atau motor listrik yaitu optimalisasi nikel yang merupakan salah satu bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik. Cadangan nikel di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.
 
4. Mengurangi Susbisi BBM
 
Selain itu, percepatan penggunaan kendaraan listrik, menurut Agus, juga akan membantu kapasitas fiskal di APBN karena akan mengurangi subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil.
 
Kemudian, Indonesia juga ingin membuktikan kepada komunitas global mengenai komitmen dalam pengurangan karbon dengan mengupayakan transisi ke kendaraan berbasis listrik.
 
Sumber: Antara

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR