Anwar Ibrahim Mengukir Sejarah, Jadi PM ke-10 Malaysia

24 Nov 2022 15:11 WIB

thumbnail-article

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dengan topinya selama kampanye pemilihan umum Malaysia di Ulu Klang, Selangor, Malaysia 16 November 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain

Penulis: Rahma Arifa

Editor: Frendy

Pemilihan umum di Malaysia hari Sabtu (19/11/2022) menghasilkan parlemen yang menggantung dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Soalnya, aliansi Pakatan Harapan (PH), dipimpin Anwar Ibrahim dan koalisi Perikatan Nasional (PN) Melayu-Muslim, dipimpin oleh Muhyiddin Yassin tidak berhasil memenangkan mayoritas sederhana yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Blok koalisi Anwar, PH berhasil memenangkan kursi terbanyak, yakni 82. Sementara, blok koalisi Muhyiddin, atau PN memenangkan 73 kursi. Di Malaysia, untuk membentuk pemerintah, butuh minimal 112 kursi mayoritas sederhana.

Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah akhirnya mengadakan pertemuan khusus terhadap sembilan sultan di Malaysia, pada Kamis (24/11/2022), hari kelima setelah kebuntuan politik hasil pemilu.

“Pertemuan khusus penguasa Melayu adalah untuk Raja meminta pendapat untuk mengambil keputusan demi kepentingan dan kesejahteraan negara dan rakyat,” kata Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Ahmad Fadil Syamsuddin dikutip dari Bernama.

Anwar Ibrahim Menjadi PM ke-10 Malaysia

Raja Malaysia akhirnya menunjuk Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri ke-10 Malaysia. 

Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, mengatakan bahwa dirinya puas bahwa Anwar dan koalisinya telah mendapatkan dukungan yang cukup dari sesama perwakilan terpilih untuk memimpin Malaysia selama lima tahun ke depan.

Dikutip dari Bernama, Pengawas Rumah Tangga Kerajaan Istana Negara Ahmad Fadil Syamsuddin mengatakan Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah juga mengingatkan perdana menteri baru dan kabinetnya yang akan segera dibentuk untuk tetap rendah hati.

“Sejatinya, rakyat jangan dibebani dengan gejolak politik yang berkepanjangan, padahal negara sangat membutuhkan pemerintahan yang stabil untuk menghidupkan ekonomi dan lanskap pembangunan nasional,” katanya.

Anwar akan dilantik oleh raja pada pukul 17:00 waktu setempat (09:00 GMT).

Perjalanan Panjang Anwar Ibrahim

Penunjukan Anwar kali ini mengakhiri perjalanan politik selama tiga dekadenya. 

Anwar Ibrahim memulai karir politiknya sebagai aktivis mahasiswa, mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia, yang dikenal dengan akronim Melayu ABIM, pada tahun 1971 dan kemudian memimpin protes terhadap kemiskinan pedesaan dan penyebab sosial ekonomi lainnya.

Dia juga menjadi anak didik Mahathir Muhamad, yang telah menjadi perdana menteri pada tahun 1981, bergabung dengan kepemimpinanya.

Jabatan menteri pertama Anwar adalah Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga pada tahun 1983; setelah itu, ia memimpin Kementerian Pertanian pada tahun 1984 sebelum menjadi Menteri Pendidikan pada tahun 1986.

Pada September 1998, Anwar dipecat dan dituduh melakukan korupsi dan sodomi, sebuah kejahatan di Malaysia.

Setelah dinyatakan bersalah, Anwar dibebaskan pada tahun 2004. Secara keseluruhan, Anwar menghabiskan sekitar 10 tahun di penjara sebelum akhirnya diampuni dan dibebaskan pada 2018.

Dia kembali bergabung kembali dengan Mahathir. Situasi politik di Malaysia sedang ramai skandal miliaran dolar di dana negara 1MDB.

Namun, jalan Anwar gagal. Mahathir mengingkari janjinya untuk menyerahkan kekuasaan dan pemerintahan PH runtuh di tengah pertikaian dan tekanan dari kaum konservatif Melayu-Muslim.

Saat ini, Anwar memimpin koalisi partai multietnis dengan kecenderungan progresif. Sementara, aliansi Muhyiddin mencerminkan pandangan yang lebih konservatif, etnis Melayu, Muslim.

Para pendukungnya mengungkapkan harapan bahwa pemerintah Anwar akan mencegah kembalinya ketegangan bersejarah antara etnis Melayu, mayoritas Muslim, dan minoritas etnis China dan India.

“Yang kami inginkan adalah moderasi untuk Malaysia dan Anwar mewakili itu,” kata seorang manajer komunikasi di Kuala Lumpur, yang meminta untuk diidentifikasi dengan nama keluarga Tang, dikutip dari Reuters.

“Kita tidak dapat memiliki negara yang terbagi oleh ras dan agama karena itu akan membuat kita mundur 10 tahun lagi.”



Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER