Apa Itu Catcalling dan Bagaimana Cara Melawannya?

1 September 2023 12:09 WIB

Narasi TV

Ilustrasi catcalling di jalanan. Sumber: Freepik.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Catcalling adalah pelecehan seksual yang dilakukan di ruang publik secara verbal atau menggunakan kata-kata tidak senonoh dan nonverbal. Catcalling ini termasuk street harassment atau kekerasan yang terjadi di tempat umum.

Dikutip dari Oxford Dictionary, catcalling berarti siulan, panggilan, dan komentar bersifat seksual dari laki-laki terhadap perempuan. Sedangkan menurut Merriam Webster, catcalling adalah tindakan meneriakkan komentar melecehkan dan menjurus ke arah seksual, mengancam, atau mengejek seseorang di depan umum.

Meski begitu, pada intinya catcalling dilakukan oleh seseorang yang memiliki kuasa atau berada pada posisi superior. Siapapun bisa menjadi pelaku dan korban catcalling ini. Pelaku pun bisa sedang sendiri atau beramai-ramai.

Jenis catcalling ada dua yaitu secara verbal dan non verbal. Catcalling verbal yaitu dengan memberikan siulan atau komentar penampilan korban. Sedangkan catcalling non verbal yaitu dengan penggunaan gestur fisik untuk menilai penampilan korban.

Mitos yang terpatahkan soal catcalling

Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) melakukan survei terkait pelecehan seksual yang terjadi di ruang publik. Survei yang dilakukan pada 2018 ini cukup untuk mematahkan pandangan masyarakat. Mayoritas korban pelecehan seksual tidak mengenakan pakaian terbuka.

Survei lain menunjukkan bahwa waktu terjadinya pelecehan seksual didominasi pada siang hari yaitu mencapai 35%. Hal ini cukup untuk mematahkan argumen bahwa pelecehan seksual biasanya terjadi pada malam hari.

Oleh karena itu, publik harus membangun kesadaran bahwa pelecehan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, serta dapat menimpa siapa saja. Pelecehan seksual terjadi bukan karena pakaian korban, melainkan karena objektifikasi tubuh perempuan yang masih langgeng hingga sekarang.

Segala bentuk kekerasan seksual sudah diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Dalam Pasal 5 disebutkan bahwa pelaku pelecehan seksual dapat dipidana penjara sembilan bulan dan/atau denda maksimal Rp10 juta.

Cara menghindari catcalling

Berikut ini cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari atau melawan pelaku catcalling:

  • Hindari jalanan di mana ada gerombolan laki-laki sedang nongkrong

Meski siapapun bisa menjadi pelaku catcalling, tetapi kebanyakan pelakunya adalah laki-laki. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari jalanan dimana ada gerombolan laki-laki.

Ketika mereka berkumpul, mereka merasa lebih percaya diri untuk mengganggu perempuan yang lewat di sekitarnya. Mereka akan membuat perempuan ini terlihat malu. Tindakan seperti itu justru akan membuat perempuan merasa tidak aman.

  • Jalan terus dan mengabaikan

Jika kamu tidak bisa menghindar, maka tetaplah berjalan dan abaikan mereka. Berjalanlah seolah kamu tidak mempedulikan apapun yang mereka lakukan. Tak masalah jika kamu akan dibilang “sombong” dan ditertawakan.

  • Beri tatapan marah

Beranikan diri untuk menatap mereka dengan tatapan marah. Meski ini tak akan membuat mereka berhenti catcalling perempuan lain, tetapi kamu bisa membuatnya berhenti catcalling kamu.

Nyali mereka akan ciut untuk melakukan hal serupa padamu. Mereka justru kaget karena tidak menyangka kamu akan memberi reaksi tersebut.

  • Tegur dengan percaya diri

Melawan catcalling secara langsung memang berisiko. Tapi, kamu bisa menegurnya saat di-catcalling. Pastikan kamu percaya diri dan berani saat menegur. Tunjukkan bahwa kamu tidak menyukai perbuatan tersebut.

  • Jangan menggunakan perhiasan berlebihan

Catcalling bisa berujung pada tindakan kriminal. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak menggunakan perhiasan berlebihan ketika melewati gerombolan laki-laki tersebut.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR