Profesi Auditor: Pengertian, Tugas, Jenis, Skill, Jenjang Karier, dan Gaji

6 Mar 2024 13:03 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi kalkulatir, kaca pembesar dan data keuangan sebagia simbol instrumen kerja seorang auditor. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Peran seorang auditor sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan, terutama terkait kemampuan mereka dalam melakukan pemeriksaan keuangan. Auditor memiliki andil yang besar bagi perusahaan, mulai dari mencegah risiko kerugian hingga menganalisis kondisi keamanan siber. 

Mari berkenalan lebih jauh dengan profesi auditor, mulai dari pengertian, tugas, hingga jenjang kariernya. 

Apa itu auditor?

Melansir Investopedia, auditor adalah orang yang berwenang untuk meninjau dan memverifikasi akurasi catatan keuangan, serta memastikan bahwa perusahaan mematuhi undang-undang perpajakan. 

Auditor juga berperan dalam melindungi bisnis dari penipuan dan menunjukkan ketidaksesuaian dalam metode akuntansi. Terkadang, auditor juga bekerja sebagai konsultan yang membantu organisasi menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi operasional. 

Perlu diketahui bahwa seorang auditor dapat bekerja dalam berbagai kapasitas dan dalam industri yang beragam. 

Tugas auditor

Sebagai spesialis finansial yang melakukan audit terhadap data finansial perusahaan, tugas editor mencakup pemeriksaan akurasi laporan keuangan dan kesesuaiannya dengan aturan hukum, menyiapkan pengembalian pajak, hingga menganalisis buku rekening dan sistem akuntansi perusahaan untuk memastikan efisiensi dan akurasi.

Selain itu, mengutip Indeed, tugas auditor lainnya meliputi:

  • Melakukan pemeriksaan sistematis terhadap pengeluaran perusahaan untuk meningkatkan efisiensi.
  • Menyiapkan neraca dan laporan audit.
  • Menyiapkan seluruh dokumen yang berkaitan dengan keuangan.
  • Melakukan dan menghadiri pertemuan rutin dengan manajemen senior untuk berbagi temuan terkait keuangan.
  • Memeriksa proses dan peraturan finansial secara berkala untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap kebijakan dan peraturan keuangan.
  • Memberikan evaluasi kualitatif dan kuantitatif berdasarkan temuan data empiris.

Jenis-jenis auditor

Terdapat berbagai macam profesi auditor, mencakup auditor independen (eksternal), auditor internal, auditor pemerintah, auditor forensik, dan auditor sistem informasi. 

  • Auditor independen (eksternal)

Auditor independen atau juga dikenal sebagai auditor eksternal merupakan anggota kantor akuntan publik yang bekerja secara eksternal untuk memberikan pelayanan jasa audit kepada masyarakat yang memerlukannya. 

  • Auditor internal

Auditor internal adalah seseorang yang bekerja untuk perusahaan, organisasi, atau instansi sebagai seorang auditor. Tugasnya adalah memeriksa dokumen laporan keuangan internal perusahaan.

  • Auditor pemerintah

Auditor pemerintah adalah seseorang yang bekerja sebagai auditor dan melayani berbagai lembaga atau perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah. Terdapat banyak jenis auditor pemerintah, antara lain auditor eksternal, auditor internal, dan auditor pajak.

  • Auditor forensik

Auditor forensik seseorang yang melakukan analisis dan peninjauan catatan keuangan perusahaan atau perseorangan untuk mengekstraksi fakta yang dapat digunakan di pengadilan.

  • Auditor sistem informasi

Auditor sistem informasi merupakan auditor yang mengawasi, mengelola, dan melindungi sistem informasi perusahaan. Lingkup pekerjaannya mencakup audit proses dan produk, melakukan teknik mitigasi risiko untuk mencegah pelanggaran keamanan, hingga berkolaborasi dengan departemen lain untuk memastikan kebutuhan teknologi mereka terpenuhi tanpa menciptakan kerentanan sistem.

Hardskill dan softskill yang dibutuhkan

Untuk menjadi seorang auditor yang andal, dibutuhkan penguasaan sejumlah soft skill maupun hard skill, antara lain:

  • Komunikasi

Kemampuan berkomunikasi akan membantu auditor menyampaikan pengetahuan industrinya kepada pemimpin bisnis dan pemegang saham. Auditor juga akan berkomunikasi dengan karyawan yang tidak memiliki pengetahuan keuangan, sehingga mereka harus mampu menjelaskan topik yang kompleks dengan baik. Karena akan sering berkomunikasi melalui laporan, auditor juga harus memiliki keterampilan komunikasi tertulis.

  • Kemampuan berpikir kritis

Kemampuan berpikir kritis dibutuhkan untuk mencari solusi dari permasalahan. Auditor harus mampu berpikir kritis saat meninjau catatan perusahaan agar dapat memberikan saran terbaik kepada manajemen. Solusi yang diberikan auditor menjadi hal yang krusial bagi perusahaan karena akan membantu operasional bisnis supaya lebih efektif dan efisien.

  • Inisiatif

Auditor yang baik harus memiliki inisiatif untuk terus belajar dan berkembang secara profesional. Auditor dapat mengikuti kursus, pelatihan, menambah sertifikat keahlian, serta mengikuti perkembangan terbaru seputar peraturan dan kebijakan yang mungkin akan berpengaruh pada pekerjaan.

  • Kemampuan analitis

Proses audit membutuhkan kemampuan berpikir secara analitis untuk membantu auditor dalam  menarik kesimpulan. Kemampuan ini juga dapat membantu auditor untuk membentuk kesimpulan yang lebih kuat serta menunjukkan keahlian mengaudit kepada perusahaan.

  • Kolaborasi

Auditor dapat melakukan proses audit dengan tim profesional keuangan lainnya. Dalam hal ini, kemampuan berkolaborasi menjadi keterampilan yang berguna bagi seorang auditor. Tak jarang, audit memang merupakan bentuk kolaborasi antara auditor dengan perusahaan untuk menemukan praktik terbaik bagi keuangan mereka. Kolaborasi secara fleksibel dengan bisnis dapat membantu auditor dalam mengembangkan hubungan kerja yang lebih kuat dengan bisnis.

  • Penguasaan teknologi

Hal yang tak kalah penting untuk dikuasai oleh auditor adalah penggunaan teknologi, terutama cara menggunakan perangkat lunak keuangan umum. Ini adalah cara lain Anda dapat terus mempelajari hal-hal baru dalam karier Anda. Pengetahuan tentang teknologi keamanan juga sangat bermanfaat untuk memberikan rekomendasi keamanan keuangan kepada perusahaan. 

  • Kepemimpinan 

Baik saat bekerja dengan tim auditor lain atau melakukan audit sendiri, keterampilan kepemimpinan akan membuat auditor memiliki otoritas saat berbicara dengan eksekutif perusahaan. Keterampilan ini juga dapat memberikan kesan keahlian yang akan membantu auditor dalam mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan bisnis.

Baca Selengkapnya

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER