24 Maret 2023 20:03 WIB
Penulis: Bima Nur M.R.
Editor: Soni Triantoro
Mengenang masa kecil, kita terbiasa mengenal Islam melalui kisah-kisah. Baik kisah tentang para rasul, nabi, maupun sahabat rasul, menjadi metode menyampaikan nilai-nilai keislaman yang mudah diterima. Apalagi, Al-Qur’an memang berlimpah dengan gaya tutur berkisah yang memuat pelajaran hidup.
Maka dari itu, program Shihab & Shihab di bulan Ramadan kali ini secara tematik menceritakan kembali beberapa kisah menarik dan penuh makna dari Al-Qur’an.
Di episode perdana, Quraish Shihab memulai dengan memaparkan mengapa kisah-kisah itu menjadi bagian penting dalam Al-Quran.
“Kisah-kisah itu menjelaskan peristiwa-peristiwa masa lalu, di mana kita mendapat pembelajaran dari situ. Nabi pun dituntut untuk mempelajari itu agar dijadikan pelajaran.” ujar Quraish Shihab.Kisah-kisah itu tidak hanya terdiri dari riwayat para nabi dan orang-orang sholeh tetapi juga para tokoh durhaka seperti Fir’aun atau Karun.
Namun, yang kerap menjadi pertanyaan terbesar, apakah kisah-kisah itu benar adanya dan pernah terjadi?
Quraish Shihab menuturkan, pada umumnya para ulama telah sepakat bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur’an bebas dari mitos. “Pada umumnya para ulama berkata benar-benar terjadi, dan yang pasti semua sepakat kalau tidak ada mitos,” terangnya.
Bila pun ada yang diperselisihkan, itu hanya kisah simbolik yang diibaratkan, seperti kisah Malin Kundang.
Jika kita perhatikan, ada sejumlah kisah yang disampaikan berulang-ulang dalam Al-Qur’an. Menurut Quraish Shihab, pengulangan itu disebabkan karena Al-Qur’an bukan kitab ilmiah, melainkan kitab dakwah.
“Yang perlu kita ketahui, Al-Qur’an itu bukan kitab ilmiah, tetapi kitab dakwah. Sehingga bisa jadi dia mengulanginya itu karena yang dihadapi orang lain, atau bisa jadi dihadapi oleh orang yang sama tapi belum mantap pemahamannya sehingga diulangi” jelas Quraish Shihab.
Toh meskipun terdapat pengulangan, tapi tetap ada hal berbeda. “Walaupun harus juga digarisbawahi bahwa kalau ada pengulangan itu pasti ada sesuatu yang berbeda dan baru yang diinformasikan,” imbuhnya.
Beberapa kisah yang tertuang dan diceritakan dalam Al-Qur’an secara spesifik menyebut nama dari aktor yang terlibat, misalnya kisah Maryam melahirkan Isa. Namun, di beberapa kisah lain kita hanya disuguhkan gelar tokoh tersebut tanpa keterangan nama, waktu, maupun lokasi spesifik.
Kenapa?
Menurut Quraish Shihab–berdasarkan penjelasan dari Sheikh Shaarawy–ini dilakukan agar menghindari persepsi orang bahwa kejadian-kejadian tersebut terjadi hanya karena orang atau subjek tertentu.
“Ada Sheikh Shaarawy yang pernah membahas soal ini, dia katakan ‘supaya orang jangan menduga bahwa ini terjadi hanya karena si A atau di tempat itu, pada masa itu’. Sehingga beliau merumuskan semua kisah Al-Qur’an yang tidak disebutkan tokohnya, maka itu berarti masih dapat terulang” jelas Quraish Shihab. “Tapi, kalau disebutkan namanya itu tidak terulang. Kisah Maryam melahirkan Isa AS itu tidak dapat terulang.
Saksikan Shihab & Shihab edisi Ramadan, tayang setiap hari jelang waktu berbuka puasa di Indosiar dan Vidio.com. setiap harinya, Shihab & Shihab menemani kamu menantikan waktu berbuka puasa dengan dialog antara Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas kisah-kisah menarik dan berharga dalam Al-Qur’an.
Sampai jumpa menjelang waktu berbuka!
KOMENTAR
Latest Comment