Nastar merupakan salah satu kue kering yang paling populer di Indonesia, terutama pada masa-masa menjelang Lebaran. Tahukah Anda, di balik legitnya nastar, terdapat kandungan kalori yang cukup tinggi, sehingga perlu berhati-hati saat mengonsumsinya.
Berapa kandungan kalori dalam sebutir nastar?
Satu butir kue nastar mengandung kalori yang bervariasi, tergantung ukuran dan bahan yang digunakan. Namun, melansir Fatsecret, setiap biji nastar umumnya mengandung sekitar 40 hingga 75 kalori.
Jika dihitung dalam satu porsi yang lebih besar, seperti 100 gram kue nastar, total kalori bisa mencapai sekitar 373 kalori. Jumlahnya yang cukup besar, bukan?
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tiga butir nastar kurang lebih setara dengan satu piring nasi dari segi kalori. Perlu diketahui, sepiring nasi umumnya mengandung antara 130 hingga 175 kalori, tergantung jumlah porsinya. Hal ini membuat konsumsi nastar sebagai camilan sehari-hari harus lebih diperhatikan.
Kandungan nutrisi dan gizi nastar
Komposisi dasar nastar
Nastar memiliki komposisi dasar yang meliputi karbohidrat, lemak dan sedikit protein. Karbohidrat dalam nastar berasal dari tepung terigu, sementara lemak sebagian besar dihasilkan dari mentega yang digunakan.
Gula juga merupakan komponen penting, terutama yang berasal dari selai nanas. Namun, tidak banyak kandungan serat, vitamin, dan mineral terdapat dalam kue ini, yang membuatnya lebih rendah nilai gizinya dibandingkan dengan makanan lain seperti sayuran atau buah-buahan.
Keterbatasan serat dan vitamin
Salah satu kelemahan dari konsumsi nastar adalah rendahnya kandungan serat dan vitamin. Kue ini umumnya terbuat dari tepung putih yang telah diolah dan kehilangan sebagian besar seratnya. Akibatnya, meskipun memberikan energi yang cukup, nastar tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap asupan nutrisi harian yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti serat dan vitamin.
Efek konsumsi berlebihan
Mengonsumsi nastar secara berlebihan dapat berujung pada efek samping yang tidak diinginkan, seperti peningkatan berat badan dan kadar kolesterol. Dengan kombinasi tinggi lemak dan gula, kue kering ini dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori yang berlebihan, yang pada akhirnya dapat memicu masalah kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jumlah konsumsi nastar.
Tips aman mengonsumsi nastar
Kontrol porsi saat Lebaran
Selama Lebaran, godaan untuk menyantap nastar memang sulit dihindari. Untuk menjaga agar kalori tetap dalam batas wajar, sebaiknya mengontrol porsi saat menikmati kue kering ini. Misalnya, mengambil beberapa potong dari toples dan menatanya sebanyak yang diinginkan, alih-alih mengambil langsung dari toples yang dapat membuat sulit untuk menghitung jumlah yang telah dimakan.
Pilih bahan yang lebih sehat
Bagi yang ingin menikmati nastar tanpa merasa bersalah, bisa mencoba membuat nastar dengan bahan yang lebih sehat. Penggunaan mentega yang lebih sedikit atau margarin yang rendah lemak dapat menjadi alternatif. Selain itu, memilih gula yang lebih sehat atau melakukan substitusi bahan juga bisa membantu mengurangi total kalori.
Alternatif nastar rendah gula
Ada juga pilihan lain, seperti nastar dengan selai nanas low sugar. Resep ini tidak hanya mengurangi kalori, tetapi juga mengurangi dampak negatif pada kadar gula darah. Dengan begitu, penikmat nastar tetap bisa menikmati rasa manis di hari raya tanpa khawatir tentang kesehatan.
Dengan memahami kalori dan gizi nastar, serta menerapkan tips aman dalam mengonsumsinya, siapa pun bisa tetap menikmati kue favorit saat Lebaran ini dengan cara yang lebih sehat.