Buyer Persona: Definisi, Fungsi, dan Cara Membuatnya

11 Dec 2023 18:12 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi pembuatan buyer persona dalam sebuah perusahaan. (Sumber: Pexels/fauxels)

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Rizal Amril

Dalam dunia pemasaran digital, buyer persona merupakan aspek yang tak boleh luput untuk diciptakan. 

Keberadaan buyer persona sangat penting untuk memberikan gambaran terkait karakteristik dan keinginan dari konsumen. 

Buyer personal membuat brand dapat menjalankan bisnisnya secara lebih terarah dengan mengikuti preferensi konsumen. 

Dengan demikian, brand dapat menemukan target ideal dari konsumen dan merumuskan strategi pemasaran yang sesuai. 

Apa itu buyer persona?

Buyer persona merupakan deskripsi mendetail tentang sosok yang merepresentasikan target pelanggan dari sebuah brand. Meski sepenuhnya fiktif, persona ini dibuat seolah-olah nyata berdasarkan hasil riset yang mendalam. 

Buyer persona atau yang terkadang juga disebut dengan customer persona, audience persona, atau marketing persona menggambarkan sosok pelanggan ideal dari brand

Melalui buyer persona, dapat diketahui pula permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan serta bagaimana mereka menemukan solusi dari permasalahan tersebut melalui produk yang ditawarkan oleh brand

Sebagaimana orang sungguhan, buyer persona memiliki nama, detail demografis, ketertarikan, hingga preferensi dan kebiasaan.

Melalui deskripsi-deskripsi ini, brand dapat memahami berbagai hal terkait konsumen mereka mulai dari tujuan, kebutuhan, permasalahan, hingga kebiasaan membeli. 

Sebagaimana brand tidak dapat mengetahui kebutuhan konsumen satu per satu, buyer persona juga tidak bisa menggambarkan keseluruhan konsumen secara general. 

Oleh sebab itu, brand dapat membuat lebih dari satu buyer persona untuk mendapatkan bayangan yang lebih akurat tentang karakteristik pelanggan. 

Fungsi buyer persona

Keberadaan buyer persona memiliki sejumlah fungsi yang berguna bagi brand, di antaranya:

  • Membantu brand dalam memahami target pelanggan yang ideal.
  • Mempermudah brand dalam menyusun strategi pemasaran.
  • Mendorong pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
  • Memberikan insight yang berguna untuk meningkatkan penjualan.

Cara membuat buyer persona

Buyer persona harus dibuat berdasarkan data dan tujuan-tujuan strategis. Dilansir dari Hootsuite, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membuat buyer persona:

1. Lakukan riset audiens yang mendalam

Langkah pertama dalam proses pembuatan buyer persona yaitu menganalisis seluruh data audiens yang pernah membeli produk atau layanan dari brand Anda. 

Kumpulkan detail informasi berupa usia, lokasi, bahasa, ketertarikan, tingkah laku, kebiasaan membeli, dan informasi lainnya yang penting. 

Setelah semua data terkumpul, Anda dapat melakukan konfirmasi kepada pelanggan melalui survei, focus group discussion, atau wawancara secara langsung. 

Dengan begitu, Anda akan mendapatkan pengetahuan seputar persona konsumen secara lebih mendetail. 

2. Identifikasi tujuan dan permasalahan konsumen

Selain meriset pelanggan, Anda juga perlu menganalisis tujuan yang dimiliki oleh pelanggan serta kendala apa saja yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan tersebut. 

Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, Anda bisa melakukan penelitian dan terlibat secara langsung dalam pembicaraan di media sosial. 

Selain itu, Anda juga bisa melakukan survei online untuk mengetahui pandangan konsumen terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. 

3. Memahami bagaimana cara membantu konsumen

Setelah memahami tujuan dan permasalahan yang dihadapi oleh konsumen, kini saatnya memikirkan cara yang bisa dilakukan untuk membantu konsumen dalam memenuhi tujuan mereka. 

Untuk mengetahui bagaimana bisnis Anda bisa membantu para pelanggan, Anda perlu memiliki pengetahuan menyeluruh terkait manfaat yang bisa didapatkan dari produk atau layanan bisnis Anda. 

4. Mengubah hasil riset menjadi buyer persona

Setelah mengumpulkan berbagai data dan menganalisisnya secara mendalam, saatnya menciptakan buyer persona melalui karakteristik-karakteristik umum yang Anda jumpai. 

Berikan buyer persona Anda sebuah nama, pekerjaan, tempat tinggal, dan informasi lainnya yang mendefinisikan sosok tersebut. Ingat bahwa Anda perlu menciptakan buyer persona yang seolah-olah merupakan orang sungguhan. 

Sebagai contoh, Anda mengidentifikasi pelanggan yaitu perempuan berusia 30 tahun yang belum menikah, tinggal sendiri, dan gemar melakukan solo traveling

Anda dapat mengelompokkan pelanggan tersebut ke dalam satu buyer persona untuk mempermudah dalam pembuatan konten, pengembangan produk, dan lain sebagainya. 

Anda dapat membuat lebih dari satu buyer persona berdasarkan karakter-karakter pelanggan yang berbeda satu sama lain. 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER