Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Rizal Amril
Berita terkait perdagangan data pribadi kembali menjadi sorotan di platform media sosial. Kali ini, data yang terkena dampaknya adalah 1,3 miliar nomor telepon seluler beserta data registrasi kartu SIM prabayar yang dimiliki oleh penduduk Indonesia.
Menariknya, ketika nomor-nomor ini dihubungi secara acak, sebagian besar masih aktif, menunjukkan bahwa data yang bocor merupakan data asli.
Penting untuk diingat bahwa pencurian data adalah masalah serius. Data pribadi yang jatuh ke tangan yang salah dapat diperjualbelikan dan disalahgunakan.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah-langkah pemeriksaan kebocoran data pribadi guna memastikan bahwa identitas Anda tidak jatuh ke tangan yang salah.
Di bawah ini adalah beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk memeriksa kebocoran data pribadi:
Sebuah komunitas ethical hacker yang dipimpin oleh Teguh Aprianto telah membuat situs web yang memungkinkan Anda memeriksa kebocoran data secara gratis. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Setelah proses selesai, hasil pemindaian data akan ditampilkan di bagian bawah. Jika tidak ada kebocoran data yang terdeteksi, server akan memberikan keterangan bahwa "Tidak ada insiden kebocoran data yang melibatkan data pribadi Anda."
Namun, jika terdapat kebocoran data, situs akan memberikan informasi tentang situs mana yang terlibat dalam kebocoran data tersebut.
Avast adalah situs web lain yang menawarkan layanan pemeriksaan kebocoran data secara gratis.
Namun, Avast terbatas pada pemeriksaan alamat email. Berikut adalah cara menggunakannya:
Situs Avast akan menjalankan diagnosis keamanan akun email. Jika tidak ada kebocoran data yang terdeteksi, halaman berikutnya akan berwarna hijau.
Namun, jika ada kebocoran data yang melibatkan akun email Anda, halaman akan berwarna merah, dan informasi rinci tentang kebocoran data akan dikirim melalui email.
Situs Have I Been Pwned? mirip dengan Avast, tetapi selain alamat email, situs ini juga memungkinkan Anda melacak data nomor telepon seluler. Berikut adalah cara menggunakannya:
Jika server tidak mendeteksi adanya kebocoran data, situs akan berubah menjadi warna hijau. Namun, jika ada kebocoran data yang terdeteksi, halaman akan berubah menjadi warna merah.
Kemudian, jika Anda menggulir ke bawah, situs akan menampilkan informasi tentang situs web mana yang menjadi penyebab kebocoran data, kapan kebocoran terjadi, dan data apa yang telah dicuri.
Google, mesin pencari terkenal, juga dapat digunakan untuk memeriksa kebocoran data. Google memiliki kemampuan penyimpanan kata sandi dan fitur keamanan yang melindungi data Anda.
Ketika terjadi kebocoran data, Google akan memberikan peringatan kepada Anda untuk mengganti kata sandi atau mengambil langkah-langkah keamanan tambahan.
Fitur terbaru dari Google juga menyediakan layanan yang mengarahkan Anda langsung ke situs web yang relevan, sehingga Anda dapat dengan cepat mengganti kata sandi dan mengatur verifikasi dua langkah jika diperlukan.
Bagi pengguna mesin pencari Firefox, terdapat fitur Firefox Monitor yang dapat digunakan sebagai alat pelacakan.
Firefox Monitor akan mencari kemungkinan kebocoran data yang melibatkan alamat email Anda. Berikut adalah cara menggunakannya:
Setelah proses pemuatan selesai, situs akan memberikan informasi apakah data Anda mengalami kebocoran atau aman.
Jika informasinya berwarna merah, segera ganti kata sandi dan atur ulang langkah-langkah keamanan sesuai kebutuhan.
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap pemeriksaan kebocoran data sebagai tindakan yang tidak terlalu penting, sangat penting untuk diingat bahwa kebocoran data dapat membuka pintu bagi penipuan dan penyalahgunaan data pribadi Anda.
Oleh karena itu, tindakan pencegahan ini merupakan langkah yang bijak untuk melindungi privasi dan keamanan Anda.
KOMENTAR
Latest Comment