Dalam keluarga, ayah juga turut berperan untuk menjaga, merawat, dan mendidik anaknya. Perlu adanya bonding antara ayah dan anak agar tumbuh kembang mereka dapat terjamin, khususnya dalam hal pengembangan intelektual dan perilaku.
Cara memperkuat hubungan ayah dan anak tidaklah sulit. Yang terpenting adalah adanya kemauan untuk saling dekat dan mengenal satu sama lain. Oleh karena itu, ayah dan anak harus sering menghabiskan waktu bersama agar kedekatan tersebut dapat terbangun.
Berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat hubungan ayah dan anak:
- Mendengarkan anak
Tidak hanya memberi nasehat, sebagai orang tua pun harus bisa mendengarkan anak. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai sehingga ia akan terbuka dengan orang tuanya.
Dalam hal ini, ayah harus mendengarkan pendapat dan cerita dari anak. Tunggu anak selesai berbicara dan hindari memotong pembicaraan. Setelah itu, ayah bisa menyampaikan pendapat atau respons.
- Mengakui emosi anak
Hindari mengajarkan anak untuk tidak cengeng, tidak mudah marah, dan lain sebagainya karena merupakan tanda lemah dan kekalahan. Anak juga memiliki emosinya sendiri. Perlu bagi ayah untuk mengakui dan menerima emosi anak.
Ajarkan kepada mereka bahwa setiap orang berhak mengekspresikan emosinya, asalkan ia juga dapat mengontrol dirinya agar tidak melukai orang lain.
- Membangun komunikasi yang terbuka
Dengan membangun komunikasi yang terbuka, anak bisa lebih mudah bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya. Biarkan anak mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Ayah pun juga bisa mengungkapkan sesuatu yang tidak ia sukai dari anaknya.
Dengan begitu, komunikasi pun akan terbuka sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman.
- Saling memahami
Jangan langsung menunjukkan kemarahan ketika anak bertindak tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Cobalah untuk memahami dari sudut pandang anak. Setelah itu, coba untuk diskusikan bersama-sama agar dapat menemukan solusi terbaik.
- Menunjukkan kasih sayang
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang. Misalnya dengan mengingat tanggal-tanggal penting bagi anak, memberikan hadiah, meluangkan waktu untuk bermain bersama, atau memberi sentuhan fisik seperti memeluk dan mengusap kepalanya.
- Menetapkan batasan, aturan, dan konsekuensi
Bicarakan kepada anak tentang batasan, aturan, dan konsekuensi dari semua tindakan. Jika ada aturan yang dilanggar, ayah bisa memberikan konsekuensi sesuai dengan pelanggarannya dan usia anak. Dengan begitu, anak dapat memahami bahwa setiap perilaku memiliki konsekuensinya masing-masing.
- Quality time
Bonding antara ayah dan anak dapat terwujud jika sering menghabiskan waktu bersama yang berkualitas alias quality time. Dengan begitu, ayah dan anak bisa leluasa untuk saling bercerita, memperhatikan pola makan sehat dan seimbang, serta saling membangun komunikasi yang baik.
Apabila hubungan antara ayah dan anak dapat terjalin dengan baik, maka dapat membentuk karakter anak yang bahagia, mampu bersosialisasi dengan orang di sekitar, lebih mandiri, serta bertanggung jawab atas pilihan hidupnya.