Beberapa waktu terakhir, Indonesia dinobatkan sebagai peringkat ketiga negara atas peran ayah terendah dalam pengasuhan atau biasa dikenal dengan sebutan fatherless country. Lantas seberapa manfaatkah kedekatan anak dan ayah?
Kita ketahui bersama bahwa dalam urusan pengasuhan anak dalam masyarakat sosok ibu lebih banyak berperan, sementara ayah tugasnya mencari nafkah.
Apakah hal tersebut salah? Jawabannya belum tentu “tidak”. Namun perlu diperhatikan bahwasannya hubungan antara anak dan ayah juga sangat penting.
Karena kedekatan sosok ayah dengan anak atau sebaliknya dapat memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak.
Hal tersebut pernah dibahas oleh Pail Amoto seorang sociologist dari Pennsylvania State University yang menyatakan bahwa “saat seorang ayah aktif terlibat dalam perkembangan anak, maka anak tersebut dapat melakukan banyak hal yang lebih baik.”
Berikut adalah beberapa manfaat kedekatan anak dan ayah yang masih belum diketahui oleh masyarakat.
Dapat meningkatkan kecerdasan
Melansir dari laman parenting.com yang menjelaskan tentang hasil studi “The Father Involvement Research Alliance” bahwa anak yang dekat dengan ayahnya akan merasa aman secara emosional.
Hal tersebutlah yang membuat anak akan bisa lebih fokus dalam belajar di sekolah dan juga dapat lebih cepat memecahkan masalah.
Dapat mengontrol emosi dengan baik
Salah satu manfaat kedekatan anak dan ayah selanjutnya adalah dapat mengontrol emosi dengan baik. Biasanya anak tersebut cenderung memiliki emosi yang stabil.
Sementara menurut Melanie Mallers seorang profesor Psikologi California State University Amerika Serikat, seorang ayah memiliki cara unik untuk bergaul dan dekat dengan anak-anaknya.
Bagi anak laki-laki yang dekat dengan ayahnya maka ia akan lebih baik dalam mengelola stres saat dewasa. Sementara bagi anak perempuan yang dekat dengan ayahnya akan memiliki rasa percaya diri yang besar saat ia beranjak dewasa.
Dapat membantu mengembangkan minat dan bakat anak
Selanjutnya yang ketiga adalah kedekatan seorang ayah dan anak dalam kegiatan sehari-hari dapat membantu mengembangkan minat dan bakat anak.
Karena hubungan yang dekat itulah, seorang ayah dapat melihat potensi dan bakat yang dimiliki anaknya. Ayah dapat membantu mengarahkan ke hal-hal baik agar bakat yang dimiliki anaknya dapat terasah dan berkembang dengan baik.
Hal ini tentu berbeda dengan seorang ayah yang tidak memiliki hubungan yang dekat dengan anaknya. Mereka biasanya cenderung untuk memaksakan sesuatu hal yang sebenarnya hal tersebut kurang atau bahkan tidak disukai anaknya.